Gresik, 20/5 (Antara) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul, berjanji membantu memberikan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sebagai komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayah setempat.

"Jangan sampai menggunakan alat tangkap ikan yang merusak alam. Bukan hasilnya yang melimpah, malah bisa habis," kata Gus Ipul, saat mengunjungi kampung nelayan di Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Minggu.

Pada dasarnya, kata dia, pemerintah selalu mendorong penghasilan produksi para nelayan agar bisa bertambah, salah satu caranya melalui pemuktahiran alat tangkap ikan.?

Diharapkan dengan alat tangkap yang bagus, nelayan tetap mengedepankan cara tangkap yang ramah lingkungan.??

Untuk itulah, kata dia, ke depan pemerintah provinsi akan membantu pengadaan alat tangkap nelayan ramah lingkungan.?

"Misalnya, dengan penambahan teknologi. Mulai dari alat komunikasi, navigasi (GPS), hingga pelampung sebagai alat keamanan nelayan," jelasnya.?

Selain itu, pemerintah juga mendorong agar nelayan membuat produk ikan dalam kemasan, hal ini akan memperdayakan para istri nelayan. Sehingga, para istri nelayan akan sekaligus menambah pendapatan keluarga.

"Tak hanya itu, untuk menjaga kesejahteraan nelayan, kami jika terpilih juga ingin memastikan para nelayan menjadi peserta asuransi.?Pemerintah akan membantu sebagian dari kewajiban premi para nelayan. Kami ingin masa depan nelayan terjamin," ujarnya.

Dalam kesempatan ke Gresik itu, Gus Ipul juga didampingi Ketua DPC PKB Gresik, Mohammad Qosim.

Qosim menargetkan pasangan Gus Ipul dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini dapat meraih 80 persen suara bagi, sebab perolehan suara PKB sebelumnya 18,36 persen dengan 124.200 suara. Serta, ditambah akumulasi dari partai pengusung lainnya yakni PDI Perjuangan (10,67 persen),? Gerindra (11,37 persen), hingga PKS (3,27 persen).?Serta, ditambah suara dari NU.

"Kalau mesin partai ini sudah bekerja, utamanya PKB, maka kemenangan telah di depan mata. Belum lagi dengan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang juga ikut bekerja," kata Qosim.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018