Sampang (Antaranews Jatim) - Penderita kusta di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur dalam dua tahun terakhir ini cenderung turun, dari 330 orang pada 2016 menjadi 311 orang pada 2017, kata Kepala Dinkes setempat Firman Pria Abadi.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan para petugas medis di berbagai puskesmas di Kabupaten Sampang beberapa hari lalu, tahun ini jumlahnya juga lebih sedikit dibanding 2017," ujar Firman di Sampang, Sabtu.
Hanya saja, sambung dia, data lengkap tentang jumlah penderita kusta mulai Januari hingga Mei 2018 belum terkumpul. "Tapi yang pasti turun. Artinya lebih sedikit dibanding data Januari hingga Mei 2017," katanya.
Firman menjelaskan, prevalensi penderita kusta tahun 2017 ialah per-10.000 penduduk, dan Kabupaten Sampang menempati nomor tiga di Jawa Timur dengan persentase angka 3,14, Sedangkan nomor urut dua ialah Kabupaten Pamekasan dengan persentase 3,35, dan urutan pertama adalah Kabupaten Sumenep dengan persentase 3,97.
"Menurunkan penderita kusta di Sampang kali ini, tentu tidak lepas dari upaya serius pada petugas medis di berbagai puskesmas yang ada di Kabupaten Sampang ini yang terus melakukan pencarian dan pengobatan secara gratis," katanya.
Menurut Firman di Kabupaten Sampang ada 21 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan dan para petugas medis di berbagai puskesmas itu, terus melakukan pemantauan dengan terjun secara langsung ke lapangan.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang angka penderita kusta tertinggi tahun 2016 berada di Kecamatan Omben dengan total kasus 44 penderita, sedangkan tahun 2017, kecamatan dengan angka tertinggi ada di Kecamatan Ketapang sebanyak 46 kasus penderita kusta.
Sedangkan angka penderita kusta paling rendah berada di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Sreseh, Pengarengan dan Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyebut bahwa pada tahun 2014 di Indonesia ada sekitar 17 ribu kasus kusta. Bahkan Indonesia menduduki posisi ketiga di dunia mengenai kasus kusta setelah India dan Brazil.
Dari beberapa daerah Di Jawa Timur, Madura, termasuk Kabupaten Sampang merupakan daerah jumlah penderita kusta tertinggi di Jawa Timur.
Oleh karenanya, pada tahun 2019, Kemenkes RI mencanangkan untuk proses eliminasi. Sedangkan pada tahun 2024, Indonesia merencanakan kasus kusta pada eradikasi yakni kasus kusta akan nol.
"Untuk mensukseskan program ini, makanya kami terus berupaya maksimal untuk menekan angka penderita kusta semaksimal mungkin. Dukungan para tokoh dan semua elemen masyarakat penting, karena salah satu kendalanya, penderita kusta di Sampang ini tidak mau berobat, kendatipun pemerintah sudah menyediakan obatnya secara gratis," kata Kepala Dinkes Pemkab Sampang Firman Pria Abadi, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan para petugas medis di berbagai puskesmas di Kabupaten Sampang beberapa hari lalu, tahun ini jumlahnya juga lebih sedikit dibanding 2017," ujar Firman di Sampang, Sabtu.
Hanya saja, sambung dia, data lengkap tentang jumlah penderita kusta mulai Januari hingga Mei 2018 belum terkumpul. "Tapi yang pasti turun. Artinya lebih sedikit dibanding data Januari hingga Mei 2017," katanya.
Firman menjelaskan, prevalensi penderita kusta tahun 2017 ialah per-10.000 penduduk, dan Kabupaten Sampang menempati nomor tiga di Jawa Timur dengan persentase angka 3,14, Sedangkan nomor urut dua ialah Kabupaten Pamekasan dengan persentase 3,35, dan urutan pertama adalah Kabupaten Sumenep dengan persentase 3,97.
"Menurunkan penderita kusta di Sampang kali ini, tentu tidak lepas dari upaya serius pada petugas medis di berbagai puskesmas yang ada di Kabupaten Sampang ini yang terus melakukan pencarian dan pengobatan secara gratis," katanya.
Menurut Firman di Kabupaten Sampang ada 21 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan dan para petugas medis di berbagai puskesmas itu, terus melakukan pemantauan dengan terjun secara langsung ke lapangan.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang angka penderita kusta tertinggi tahun 2016 berada di Kecamatan Omben dengan total kasus 44 penderita, sedangkan tahun 2017, kecamatan dengan angka tertinggi ada di Kecamatan Ketapang sebanyak 46 kasus penderita kusta.
Sedangkan angka penderita kusta paling rendah berada di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Sreseh, Pengarengan dan Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyebut bahwa pada tahun 2014 di Indonesia ada sekitar 17 ribu kasus kusta. Bahkan Indonesia menduduki posisi ketiga di dunia mengenai kasus kusta setelah India dan Brazil.
Dari beberapa daerah Di Jawa Timur, Madura, termasuk Kabupaten Sampang merupakan daerah jumlah penderita kusta tertinggi di Jawa Timur.
Oleh karenanya, pada tahun 2019, Kemenkes RI mencanangkan untuk proses eliminasi. Sedangkan pada tahun 2024, Indonesia merencanakan kasus kusta pada eradikasi yakni kasus kusta akan nol.
"Untuk mensukseskan program ini, makanya kami terus berupaya maksimal untuk menekan angka penderita kusta semaksimal mungkin. Dukungan para tokoh dan semua elemen masyarakat penting, karena salah satu kendalanya, penderita kusta di Sampang ini tidak mau berobat, kendatipun pemerintah sudah menyediakan obatnya secara gratis," kata Kepala Dinkes Pemkab Sampang Firman Pria Abadi, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018