Surabaya (Antaranews Jatim) - Anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir takziah ke rumah salah satu korban meninggal teror bom gereja GPPS Arjuno, Catur Giri Sungkowo di Jalan Pulosari III M/3, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Sabtu.

 "Saya berharap, keluarga korban dapat tabah menghadapi cobaan berat ini, dan almarhum meninggal secara sahid, dan pahlawan bagi masyarakat Surabaya, semoga arwah almarhum dapat diterima dengan baik di sisi Allah SWT," kata Adies saat berkunjung di rumah korban.

 Almarhum Giri merupakan seorang satpam di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno Kota Surabaya yang meninggal akibat ledakan bom di GPPS pada Minggu (13/5).

 Usai ledakan terjadi, Giri mengalami luka cukup parah sehingga dirawat intensif di RSUD Soetomo Surabaya selama beberapa hari ini. Giri sempat menjalani masa kritis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RSUD Soetomo pada Jumat (18/5) malam. 

Atas kejadian ini, Adies yang juga warga Surabaya, mengutuk keras atas teror yang terjadi di Surabaya beberapa hari lali, karena bertentangan dengan ajaran agama apapun.  
 "Termasuk Islam sendiri,  tidak pernah mengajarkan kekerasan," katanya.

 Menurut dia, terorisme perlu di antisipasi dan harus ada kerja kerja ekstra di antara semua pihak karena seketat apapun pengamanan atau penjagaan kenyataannya masih saja bisa terjadi.  

 "Di zaman orba yang super ketat saja bisa kecolongan," kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini. 

  Meski demikian, Adies masih percaya dengan upaya yang dilakukan pemerintah baik melalui Badan Intelijen Negara (BIN),  Polri dan TNI untuk bergerak cepat dan tanggap dalam menangani kasus ini.  

 "Kami akan mendukung sepenuhnya baik penambahan anggaran untuk difasiltasi oleh pemerintah, agar supaya kelengkapan aparat penegak hukum bisa lebih dioptimalkan dan bekerka lebih baik lagi," kata Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan Pemkot Surabaya akan menanggung semua biaya pemakanan jenazah dan pengobatan korban ledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Kota Pahlawan pada Minggu (13/5).

 "Semua kita tanggung, tidak perlu khawatir. Nanti diurusi sama dinas kesehatan. Yang penting sekarang harus kuat," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018