Bondowoso (Antaranews Jatim) - Salah satu korban  ledakan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna, Surabaya, asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur,   yakni Ny Tee Suh Tjian (65), Kamis, dimakamkan di tempat keluarganya di Perkumpulan Kematian Masyarakat Bondowoso (PKBM) Kecamatan Sekar Putih, Bondowoso.

Menurut Budi Kuntoro, salah seorang keponakan Tee Suh Tjian merupakan sosok penyayang dan taat beribadah. "Bibi saya ini sangat menyayangi keponakan-keponakannya, kesehariannya hanya menjahit dan beribadah," kata Budi Kuntoro.

Ia menjelaskan bahwa tidak hanya bibinya, namun sepupu Budi yang saat itu bersama bibinya pergi ke gereja juga terluka parah akibat terkena ledakan bom yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5).

"Sepupu saya hingga saat ini masih berada di rumah sakit di Surabaya, kondisinya kritis karena 80 persen tubuhnya terbakar akibat ledakan bom," ujarnya.

Sementara Kapolres Bondowoso AKBP Taufik Herdiansyah dalam sambutannya di acara pemakaman menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian bom di Surabaya.

Menurutnya, kejadian ini merupakan peristiwa nasional karena tak hanya melukai umat krstiani, namun juga masyarakat umum termasuk anggota kepolisian.

"Kami mengecam tindakan bom bunuh diri tersebut, dan kami yakin bahwa tak ada satupun ajaran yang membenarkan aksi pemboman itu," katanya.

Prosesi pemakaman korban ledakan bom di gereja Ny Tee Suh Tjian dihadiri oleh Kapolres Bondowoso, AKBP Taufik Herdiansyahn Dandim 0822 Letkol Inf Tarmuji, komunitas lintas agama, Gusdurian dan puluhan keluarga serta para pendeta.

Sebelumnya, telah terjadi ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5), tiga gereja tersebut diantaranya Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.

Dan pada Senin (14/5) bom bunuh diri kembali terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018