Surabaya (Antaranews Jatim) - Spanduk bertuliskan perlawanan terhadap aksi terorisme terpasang di sejumlah sudut Kota Surabaya, Jatim, bahkan beberapa spanduk serupa juga memenuhi sudut gang kampung kecil di kota tersebut, Rabu.

Seperti yang terlihat di kawasan Jalan Pandegiling, Kampung Malang, Jalan Raya Diponegoro dan di Jembatan Layang Kawasan Pasar Kembang, dengan tulisan "Kami Siap Melawan", "Kalian (teroris) Salah Pilih Lawan Cok !!!", dan "No More Terorish Allowed In Our Beloved Suroboyo" dan "Suroboyo Wani Cok !!".

Tulisan spanduk di kain putih dan membentuk persegi panjang dengan ukuran panjang tiga meter hingga enam meter serta lebar satu meter itu, terlihat apa adanya dengan tulisan tangan tanpa dicetak menggunakan mesin, sehingga terlihat ditulis secara manual menggunakan pewarna mencolok merah.

"Kami sepakat dengan spanduk ini mas, dan sebagai warga kampung kami juga marah dengan aksi teroris yang gak jelas tersebut. Spanduk yang ada di sini, juga sebagai aksi perlawanan kami para warga kampung kepada teroris," kata Usman, salah satu warga di Kampung Malang, Surabaya.

Warga lain, Mustain mengatakan spanduk ini sebagai bagian kemarahan warga Surabaya, dan kalau perlu spanduk serupa harus diperbanyak dan dipasang di berbagai sudut kota, untuk membuktikan warga Surabaya tidak takut.
. (Abdul malik Ibrahim) (Abdul malik Ibrahim/)

Usai aksi teroris yang melakukan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, situasi kota dengan julukan "Kota Pahlawan" itu tampak lengang, dan beberapa sudut jalan yang biasanya macet terlihat lancar, seperti Jalan Basuki Rahmat, Jalan Diponegoro hingga Jalan Ahmad Yani, karena Pemkot Surabaya juga meliburkan siswa sekolah, ditambah beberapa instansi juga melakukan hal serupa.

Pusat perbelanjaan yang biasanya ramai seperti di Plaza Tunjungan dan Jembatan Merah Plaza juga tidak banyak dikunjungi warga, karena adanya penjagaan ketat di pintu masuk tempat tersebut, ditambah beberapa warga yang malas keluar rumah.

Namun, situasi kota pada Rabu pagi mulai terlihat ramai, dan warga sudah berani ke luar rumah menuju ke beberapa tempat nongkrong seperti warung kopi, ditambah aktivitas perkantoran sudah mulai buka dengan kembali mempekerjakan pegawainya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan agar warga tetap tenang, sebab semua jajaran dari pemkot, polres dan TNI sepakat untuk lebih aktif menjaga Surabaya baik dari sisi strategi baru sampai intensitas keamanan.

"Kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kalah. Ingat kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.

Risma mengaku juga sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh RT/RW agar mewaspadai orang-orang di sekeliling yang mencurigakan hingga pada hal-hal yang sepele melalui ucapan.

Selain itu, apabila melihat orang-orang yang mencurigakan, orang baru, pertemuan-pertemuan yang tidak ada laporan patut diwaspadai dan segera dilaporkan.

"Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi mendeteksi dini itu yang sangat penting dan terjaga. Tolong kita sama-sama peka," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018