Malang (Antaranews Jatim) - Calon Wali Kota (Cawali) Malang Sutiaji meminta direksi PT HM Sampoerna untuk mempertahankan produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) dan tidak menggantikannya dengan kecanggihan mesin atau teknologi.

"Dengan mempertahankan produksi rokok SKT, pengusaha juga berperan penting untuk mempertahankan industri padat karya, di mana banyak karyawan yang menggantungkan hidupnya dari SKT," ujar Sutiaji di sela kunjungannya di pabrik rokok HM Sampoerna di Blimbing Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Menurut Sutiaji yang juga Wakil Wali Kota Malang nonaktif itu menlai tembakau adalah kekhasan kota Malang. Oleh karena itu, harus ada simbiosis mutualisme, saling membantu antara pemerintah dengan masyarakat.

Pemerintah, lanjutnya, berfungsi sebagai fasilitator. Pembatasan rokok hanya pada ranah promosi, yakni tidak diperbolehkan promosi pada area-area tertentu, seperti sekolah, taman bermain anak maupun tempat-tempat khusus lainnya.

Manajer CSR HM Sampoerna, Muhammad Rohimin menyampaikan atas nama Tim SPSI HM Sampoerna berharap pemerintah tetap memperhatikan keberlangsungan perusahaan rokok.

Kalangan pengusaha dan karyawan pabrik rokok sering dikhawatirkan dengan munculnya peraturan daerah (perda) yang bakal menghimpit dan membatasi usaha rokok. Perda pembatasan usaha rokok ini akan berdampak pada terancamnya lahan penghidupan mereka.

Menanggapi kekhawatiran itu, Sutiaji mengatakan pemimpin itu representasi masyarakat, apa yang diomongkan pemimpin adalah cerminan permasalahan masyarakat. Penerbitan sebuah perda tentu melalui kajian yang komprehensif dan melibatkan subyek dan obyek, pemerintah kota dan warga, termasuk kalangan akademisi.

"Saya akan terus mengusahakan perusahaan rokok di Kota Malang tetap padat karya, mempertahankan para pelinting rokok sigaret kretek tangan atau SKT tidak diganti kecanggihan mesin atau teknologi. Pemimpin harus berpihak pada rakyat, mengupayakan kesejahteraannya, termasuk membangun dan meningkatkan perekonomian mereka," ujarnya.

Pada kesempatan ini Sutiaji mohon doa restu atas nama Sutiaji-Edi Jarwoko untuk meneruskan langkah maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang dalam pilkada 27 Juni 2018. Ia berharap pasangan SAE diberi amanah memimpin Kota Malang melalui suara para karyawan HM Sampoerna.

"Karyawan HM Sampoerna ini juga menjadi bagian penting bagi suksesnya Pilkada Kota Malang yang digelar 27 Juni nanti dengan hadir di tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih pasangan calon yang tepat," tuturnya.

Pilkada Kota Malang yang digelar 27 Juni nanti bakal diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Yaq`ud Ananda Qudban-Ahmad Wanedi yang diusung PDIP, PAN, Hanura, PPP, dan Partai NasDem. Selain itu, juga diikuti pasangan calon nomor urut 2, yakni Moh Anton-Samsul Mahmud yang diusung PKB, PKS dan Gerindra.

Sedangkan pasangan nomor urut 3 adalah Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018