Surabaya (Antaranews Jatim) - Ratusan warga menggelar aksi menyalakan lilin kebersamaan "Suroboyo Wani" di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Minggu Malam, menyikapi aksi teror berupa peledakan bom di tiga gereja di Kota Pahlawan.
"Jangan pernah tidur nyeyak wahai teroris, kita bakar hati kita, kita bakar semangat kita. Bantai teroris, tembak mati teroris. Mereka adalah sampah negeri ini," kata kordinator aksi Kusnan saat orasi di Tugu Pahlawan.
Aksi tersebut diikuti sejumlah elemen masyarakat di Kota Surabaya mulai dari perwakilan dari GP Ansor Surabaya, komunitas lintas agama, suporter Persebaya bonekmania dan komunitas lainnya.
Selain melakukan yel-yel, para peserta aksi menyalahkan lilin secara bersamaan sebagai tanda duka cita atas meninggalkan warga Surabaya yang menjadi korban ledakan bom di tiga gereja.
Tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota SurabayaM. Faridz Afif mengaku prihatin atas tindakan keji yang dilakukan teroris dengan meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi.
"Semua itu, awalnya dari radikalisme. Ini harus kita lawan bersama. Jangan dinodai kota ini dengan merahnya mereka, kita hijaukan Surabaya dengan kedamaian dan kenyamanan," ujarnya saat berorasi.
Menurut dia, Kota Surabaya tidak bisa diganggu lagi dengan aksi-aksi teroris seperti yang terjadi saat ini. "Arek-arek Surabaya akan melawan kelompok teroris, jika hari ini mereka melawan, maka harus kita lawan. Ini adalah karakter Surabaya, kalau tidak berano jangan mengaku arek Surabaya," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jangan pernah tidur nyeyak wahai teroris, kita bakar hati kita, kita bakar semangat kita. Bantai teroris, tembak mati teroris. Mereka adalah sampah negeri ini," kata kordinator aksi Kusnan saat orasi di Tugu Pahlawan.
Aksi tersebut diikuti sejumlah elemen masyarakat di Kota Surabaya mulai dari perwakilan dari GP Ansor Surabaya, komunitas lintas agama, suporter Persebaya bonekmania dan komunitas lainnya.
Selain melakukan yel-yel, para peserta aksi menyalahkan lilin secara bersamaan sebagai tanda duka cita atas meninggalkan warga Surabaya yang menjadi korban ledakan bom di tiga gereja.
Tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota SurabayaM. Faridz Afif mengaku prihatin atas tindakan keji yang dilakukan teroris dengan meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi.
"Semua itu, awalnya dari radikalisme. Ini harus kita lawan bersama. Jangan dinodai kota ini dengan merahnya mereka, kita hijaukan Surabaya dengan kedamaian dan kenyamanan," ujarnya saat berorasi.
Menurut dia, Kota Surabaya tidak bisa diganggu lagi dengan aksi-aksi teroris seperti yang terjadi saat ini. "Arek-arek Surabaya akan melawan kelompok teroris, jika hari ini mereka melawan, maka harus kita lawan. Ini adalah karakter Surabaya, kalau tidak berano jangan mengaku arek Surabaya," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018