Surabaya (Antaranews Jatim) - Tim Penjinak Bom (Jibom) Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) meledakkan sisa bom yang tersisa dari pelaku peledakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, Minggu.

Sisa bom yang dikumpulkan Tim Jibom itu diledakkan di mobil khusus milik Satuan Brimob Polda Jatim yang didatangkan ke lokasi GKI Diponegoro Surabaya pada sekitar pukul 11.00 WIB.

"Sabar, ya, detail peledakan di GKI Diponegoro Surabaya nanti pasti kami informasikan lebih lanjut," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Tegalsari Surabaya Komisaris Polisi David Triyo Prasojo, yang berjaga berjaga di lokasi GKI Jalan Diponegoro Surabaya.

Bom bunuh diri di GKI Diponegoro terjadi sekitar pukul 07.45 WIB. Menurut keterangan saksi yang dihimpun polisi, pelakunya terdiri dari seorang ibu dan dua anak yang masih berusia di bawah lima tahun.

Saat itu kebaktian belum dimulai. Menurut jadwal kebaktian di GKI Diponegoro Surabaya dimulai pukul 08.00 WIB.

Ibu dan dua anak yang masing-masing membawa tas berisi bom itu saling bergandengan memaksa masuk ke ruang kebaktian GKI Diponegoro namun sempat dihalau oleh sekuriti setempat dan kemudian meledakkan diri di halaman gereja. Ketiga pelaku diinformasikan tewas seketika.

Sementara dari pihak jamaah GKI Diponegoro, tiga orang dilaporkan terluka parah, termasuk salah satunya adalah sekuriti yang sempat menghalau pelaku saat hendak masuk ke ruang kebaktian.

Ketiga korban yang terluka saat ini menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.

Polisi kemudian melakukan sterilisasi di sekitar gereja setelah peristiwa peledakan diri tersebut, di antaranya mengumpulkan sisa-sisa bom, yang kemudian diledakkan pada sekitar pukul 11.00 WIB tadi.

Selain di GKI Diponegoro Surabaya, pada waktu yang hampir bersamaan, sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi, bom bunuh diri juga menyerang dua gereja lainnya di Jalan Ngagel Madya dan Jalan Arjuno Surabaya. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018