Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah anak muda di Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan Kolaborasi Anak Muda Indonesia (KAMI) menggelar nonton bareng di debat publik II serentak di beberapa daerah.

"Kami ada di warung kopi atau kafe di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan beberapa tempat lainnya di Jatim," ujar Ketua Gerakan KAMI, Setiawan, kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Kegiatan ini, kata dia, sengaja dilakukan untik menarik perhatian anak muda agar mampu melihat politik, mengenal kandidat lebih dekat serta sebagai pengawal politik cerdas ala Millenial.

"Sosok Puti Guntur adalah representasi generasi milenial dan nobar adalah upaya mengenal lebih dekat dengan Mbak Puti," ucapnya.

Hal senada disampaikan perwakilan Komunitas Musik Indie Surabaya-Sidoarjo, Ferdy, yang menyatakan bahwa anak-anak muda siap mengawal dan mengajak semua komunitas untuk mengawal Puti.

"Kami juga mengajak kepada pemilih muda lainnya untuk mengawal pada hari H Pilkada. Bahkan, kami pernah bertemu dengan beliau dan menjanjikan berkolaborasi membangun komunitas berbasis UKM," katanya.

Sementara itu, debat publik kedua kali ini bertema besar tentang ekonomi dan pembangunan yang dipandu oleh Aiman Witjaksono dan Aviani Malik.

Kemudian, empat panelis pada debat yaitu Muhammad Hasan (Rektor Universitas Jember), Nuhfil Hanani (Guru Besar Universitas Brawijaya Malang), Arif Hoetoro (Universitas Brawijaya Malang) dan Nurul Barizah (Wakil Dekan Fakultas Hukum Airlangga Surabaya).

Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024. Pilkada Jatim 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018