Surabaya (Antaranews Jatim) - Panitia Lokal 50 Surabaya menegaskan bahwa peserta yang sempat dikeluarkan saat pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa bukanlah joki.

Penanggung jawab Panlok 50 Prof M Nasih mengatakan panitia pengawas telah mengecek peserta bernama Chris Lourentino Agungputrajaya yang berasal dari SMA Kristen Petra 1 Surabaya dan yang bersangkutan hanya salah masuk ruangan ujian.

"Insya Allah tidak ada joki, tidak ada apa tapi hanya salah lokasi karena dia masuk waktu dalam proses. Kemudian tidak tahu ruangan, salah ruangan," ujar Rektor Universitas Airlangga Surabaya itu.

Setelah diketahui salah masuk ruangan, lanjut Nasih, panitia berkoordinasi dengan koordinator lokasi dan kemudian mengantar peserta ke ruangan yang yang semestinya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ainun Na`im mengatakan jika ada peserta yang namanya tidak ada di daftar presensi akan dikeluarkan dari ruangan.

"Tidak berhak ikut tes karena namanya tidak ada. Kalau masuk berarti ada tujuan tertentu. berarti pengawasan kita jalan. Orang yang seharusnya tidak ikut tes dan masuk akan dikeluarkan. Mungkin joki," ujarnya.

Ainun menegaskan, meskipun yang bersangkutan tetap mengikuti ujian sampai selesai, namun hasilnya ujian itu tidak akan diproses dan akan diusut apakah yang bersangkutan joki atau tidak.

"Biar tidak gaduh yang bersangkutan boleh mengikuti ujian, tapi akan ada proses lanjutan. Dia itu di posisi mana, apa tidak mendaftar atau bagaimana," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018