Surabaya (Antaranews Jatim) - Duta Besar Kanada untuk Indonesia H E Peter MacArthur mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kamis, guna meninjau perkembangan kerja sama ITS dengan beberapa universitas di Kanada, utamanya terkait pengembangan jurusan aktuaria di Indonesia.
"Departemen Sains Aktuaria ini sangat prospek di masa depan. Saya berharap ada kerjasama lain dengan universitas-universitas di Kanada dengan ITS untuk pengembangan ilmu akturia ini lebih jauh lagi," kata Rektor ITS Prof Joni Hermana dalam sambutuannya.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia H E Peter MacArthur mengungkapkan rasa senangnya untuk bisa bekerja sama dengan ITS.
"Kami sangat senang bisa memfasilitasi program ini, karena pada dasarnya Kanada dan Indonesia sejak lama sudah banyak melakukan kerja sama di bidang lain," ujarnya.
Setelah kunjungan itu, Peter berjanji akan membantu mengupayakan peningkatan kerja sama ITS dengan universitas-universitas yang ada di Kanada. Mengingat selama ini masih minimnya kerja sama yang ada antara ITS dengan universitas di Kanada.
"Ke depannya pengembangan kerja sama akan terus kami tingkatkan mulai dari kerjasama penelitian, training, maupun pemberian beasiswa," ujarnya.
Namun, lanjut dia, tentu saja nantinya akan ada peningkatan dalam seluruh aspek yang berkaitan dengan ilmu aktuaria, dan tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama program studi master degree di University of Wasterloo, Kanada.
Sementara itu, Ketua Departemen Pascasarjana Statistika Dr rer pol Heri Kuswanto menjelaskan, untuk mengembangkan jurusan yang terhitung baru itu, ITS menggandeng University of Waterloo melalui sebuah lembaga non-government dari Kanada bernama Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) untuk memfasilitasi dosen serta mahasiswa dalam bentuk pemberian beasiswa.
"Sebanyak 18 mahasiswa saat ini mendapatkan beasiswa dari READI berupa biaya kuliah dan living cost selama kuliah di ITS," kata Heri.
Sedangkan dua dosen yang sudah kembali dari Kanada telah mendapatkan fasilitas berupa pelatihan langsung di University of Waterloo. Para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut berasal dari Departemen Matematika dan Statistika, dikarenakan Departemen Sains Aktuari baru akan menerima mahasiswa tahun ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Departemen Sains Aktuaria ini sangat prospek di masa depan. Saya berharap ada kerjasama lain dengan universitas-universitas di Kanada dengan ITS untuk pengembangan ilmu akturia ini lebih jauh lagi," kata Rektor ITS Prof Joni Hermana dalam sambutuannya.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia H E Peter MacArthur mengungkapkan rasa senangnya untuk bisa bekerja sama dengan ITS.
"Kami sangat senang bisa memfasilitasi program ini, karena pada dasarnya Kanada dan Indonesia sejak lama sudah banyak melakukan kerja sama di bidang lain," ujarnya.
Setelah kunjungan itu, Peter berjanji akan membantu mengupayakan peningkatan kerja sama ITS dengan universitas-universitas yang ada di Kanada. Mengingat selama ini masih minimnya kerja sama yang ada antara ITS dengan universitas di Kanada.
"Ke depannya pengembangan kerja sama akan terus kami tingkatkan mulai dari kerjasama penelitian, training, maupun pemberian beasiswa," ujarnya.
Namun, lanjut dia, tentu saja nantinya akan ada peningkatan dalam seluruh aspek yang berkaitan dengan ilmu aktuaria, dan tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama program studi master degree di University of Wasterloo, Kanada.
Sementara itu, Ketua Departemen Pascasarjana Statistika Dr rer pol Heri Kuswanto menjelaskan, untuk mengembangkan jurusan yang terhitung baru itu, ITS menggandeng University of Waterloo melalui sebuah lembaga non-government dari Kanada bernama Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) untuk memfasilitasi dosen serta mahasiswa dalam bentuk pemberian beasiswa.
"Sebanyak 18 mahasiswa saat ini mendapatkan beasiswa dari READI berupa biaya kuliah dan living cost selama kuliah di ITS," kata Heri.
Sedangkan dua dosen yang sudah kembali dari Kanada telah mendapatkan fasilitas berupa pelatihan langsung di University of Waterloo. Para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut berasal dari Departemen Matematika dan Statistika, dikarenakan Departemen Sains Aktuari baru akan menerima mahasiswa tahun ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018