Tuban (Antaranews Jatim) - Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Hj Mufidah Jusuf Kalla menginginkan kerajinan batik dan tenun gedog di Tuban, Jawa Timur, dikembangkan karena memiliki berbagai keunggulan yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat.
"Dekranas memandang sangat penting untuk melakukan pembinaan dan pengembangan Tenun Gedog Tuban, mengingat keunggulan-keunggulannya dalam penggunaan bahan baku lokal seperti kapas, bahan pewarna alam, dan kekhasan motifnya," katanya di sela kunjungan kerja di Tuban, Jawa Timur, Kamis.
Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menyayanhkan pemanfaatan produk tenun gedog Tuban yang sebagian besar masih terbatas pada bahan dekorasi interior.
Oleh karena itu, ia mengatakan, berbagai pembinaan teknis telah dilakukan Dekranas untuk meningkatkan dan memperluas penggunaannya sehingga dapat digunakan sebagai produk fashion.
"Pada tahun lalu telah dilakukan pembinaan khususnya perbaikan mutu benang dengan bantuan alat mengantih, perbaikan mutu tenun dengan modifikasi alat tenun bukan mesin dan kali ini akan dilaksanakan beberapa pelatihan khusus tentang manajemen termasuk permodalan dan pemasaran," katanya.
Ia menambahkan, pembinaan ini akan terus dilakukan dengan harapan mutu dan desain tenun gedog Tuban menjadi semakin baik dan daya saingnya semakin meningkat.
"Perlu saya sampaikan bahwa pembinaan dan pengembangan tenun gedog Tuban ini akan menjadi model untuk pembinaan tenun prioritas lainnya," katanya.
Dalam kaitan ini, tentunya Dekranas akan selalu bersinergi dengan instansi mitra dan Dekranas Daerah setempat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
"Harapan saya semoga Dekranas dan Dekranasda semakin berperan untuk kemajuan bangsa melalui pengembangan dan pembinaan produk kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat yang membanggakan," katanya.
Mufidah juga mengatakan industri kerajinan atau kriya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat dan sangat bervariasi dari skala mikro sampai skala menengah.
Menurut dia, produk kerajinan secara historis sangat lekat dengan keseharian kehidupan rakyat Indonesia.
Oleh sebab itu produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencaharian terutama dengan pemanfaatan bahan baku lokal.
Pada kesempatan itu, ia meresmikan Sinergi Program Kegiatan antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK yang terdiri dari berbagai kegiatan di antaranya sosialisasi KUR, konsultasi dan pemberkasan hak cipta, pelatihan kewirausahaan, pelatihan koperasi, pelatihan SDM KUKM ekspor, pelatihan vocational teknis, dan temu mitra produk unggulan daerah.
Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga mengatakan bahwa pengembangan tenun Gedog Tuban dilaksanakan sebagai salah satu pemenuhan bagi Program Prioritas Dekranas tahun ini.
"Program Prioritas Dekranas yaitu Pengembangan Tenun di enam daerah meliputi Tuban, Bangka Belitung, Don loggala, Sintang, Sabu NTT, dan Kalimantan Timur," katanya.
Mufidah Kalla kemudian meninjau Kampung Wisata Gedog Tuban, Jawa Timur, untuk meresmikan kawasan wisata Kampung Batik Gedog Tuban.
Mufidah sekaligus mengunjungi sanggar-sanggar yang berada di kampung wisata tersebut sambil melihat proses pembuatan batik dan gedog.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Jatim Nina Soekarwo, Ketua Harian Dekranas Erni Tjahjo Kumolo, Bupati Tuban Fathul Huda, pengurus Dekranas, dan para peserta pelatihan serta pelaku koperasi dan UKM di wilayah Tuban dan sekitarnya. (*)
Video Oleh Hanni Sofia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Dekranas memandang sangat penting untuk melakukan pembinaan dan pengembangan Tenun Gedog Tuban, mengingat keunggulan-keunggulannya dalam penggunaan bahan baku lokal seperti kapas, bahan pewarna alam, dan kekhasan motifnya," katanya di sela kunjungan kerja di Tuban, Jawa Timur, Kamis.
Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menyayanhkan pemanfaatan produk tenun gedog Tuban yang sebagian besar masih terbatas pada bahan dekorasi interior.
Oleh karena itu, ia mengatakan, berbagai pembinaan teknis telah dilakukan Dekranas untuk meningkatkan dan memperluas penggunaannya sehingga dapat digunakan sebagai produk fashion.
"Pada tahun lalu telah dilakukan pembinaan khususnya perbaikan mutu benang dengan bantuan alat mengantih, perbaikan mutu tenun dengan modifikasi alat tenun bukan mesin dan kali ini akan dilaksanakan beberapa pelatihan khusus tentang manajemen termasuk permodalan dan pemasaran," katanya.
Ia menambahkan, pembinaan ini akan terus dilakukan dengan harapan mutu dan desain tenun gedog Tuban menjadi semakin baik dan daya saingnya semakin meningkat.
"Perlu saya sampaikan bahwa pembinaan dan pengembangan tenun gedog Tuban ini akan menjadi model untuk pembinaan tenun prioritas lainnya," katanya.
Dalam kaitan ini, tentunya Dekranas akan selalu bersinergi dengan instansi mitra dan Dekranas Daerah setempat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
"Harapan saya semoga Dekranas dan Dekranasda semakin berperan untuk kemajuan bangsa melalui pengembangan dan pembinaan produk kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat yang membanggakan," katanya.
Mufidah juga mengatakan industri kerajinan atau kriya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat dan sangat bervariasi dari skala mikro sampai skala menengah.
Menurut dia, produk kerajinan secara historis sangat lekat dengan keseharian kehidupan rakyat Indonesia.
Oleh sebab itu produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencaharian terutama dengan pemanfaatan bahan baku lokal.
Pada kesempatan itu, ia meresmikan Sinergi Program Kegiatan antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK yang terdiri dari berbagai kegiatan di antaranya sosialisasi KUR, konsultasi dan pemberkasan hak cipta, pelatihan kewirausahaan, pelatihan koperasi, pelatihan SDM KUKM ekspor, pelatihan vocational teknis, dan temu mitra produk unggulan daerah.
Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga mengatakan bahwa pengembangan tenun Gedog Tuban dilaksanakan sebagai salah satu pemenuhan bagi Program Prioritas Dekranas tahun ini.
"Program Prioritas Dekranas yaitu Pengembangan Tenun di enam daerah meliputi Tuban, Bangka Belitung, Don loggala, Sintang, Sabu NTT, dan Kalimantan Timur," katanya.
Mufidah Kalla kemudian meninjau Kampung Wisata Gedog Tuban, Jawa Timur, untuk meresmikan kawasan wisata Kampung Batik Gedog Tuban.
Mufidah sekaligus mengunjungi sanggar-sanggar yang berada di kampung wisata tersebut sambil melihat proses pembuatan batik dan gedog.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Jatim Nina Soekarwo, Ketua Harian Dekranas Erni Tjahjo Kumolo, Bupati Tuban Fathul Huda, pengurus Dekranas, dan para peserta pelatihan serta pelaku koperasi dan UKM di wilayah Tuban dan sekitarnya. (*)
Video Oleh Hanni Sofia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018