Sidoarjo (Antaranews Jatim) - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menargetkan sebanyak 50 persen kursi di tingkat DPRD Kabupaten Sidoarjo pada pemilihan legislatif tahun 2019 mendatang.
"Minimal perkecamatan di Sidoarjo ada lah kader PKB yang mencalonkan legislatif. Maksimal 50 persen dari kursi yang ada di DPRD Sidoarjo," kata Ketua DPC PKB Sidoarjo, Saiful Ilah, saat membuka pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) tahun 2019 di kantor PCNU PKB, Kabupaten Sidoarjo, Rabu.
Ia mengemukakan, mayoritas penduduk di Kabupaten Sidoarjo merupakan warga nahdiyin dan menjadi alasan penting supaya kader PKB tetap eksis untuk mengawal aspirasi dalam mensejahterakan masyarakat Sidoarjo.
"Selain menyerap aspirasi masyarakat, kami juga perlu memikirkan bagaimana pembangunan di Sidoarjo. Masih ada rencana pembangunan yang belum tergarap, misalnya, pembangunan pelayanan satu atap, maupun penambahan rumah sakit," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini mengatakan, peran serta legislatif sangatlah penting untuk menciptakan pemerintahan yang berkemajuan, adil dan makmur.
"Baik dari segi pembangunan, pendidikan, kesehatan hingga pemberdayaan masyarakat tetap terjaga dengan baik," katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Sidoarjo, Maskun mengapresiasi adanya pendaftaran bakal calon legislatif dari Partai PKB karena ini adalah bentuk keterbukaan sekaligus kebersamaan kader bangsa Jamiyah Nahdlatul Ulama di Sidoarjo.
Dalam pembukaan bakal calon legislatif ini, pihaknya hanya berpesan terutama kepada bakal calon legislatif yang akan maju dalam pemilihan legislatif 2019 nanti.
Pesan itu berkaitan dengan marwah Jamiyah Nahdlatul Ulama yakni menata niat atau alasan menjadi bakal calon legislatif.
"Jangan sampai lupa, PKB didirikan oleh Jamiyah Nahdlatul Ulama dalam mengemban Amanah NU. Niat juga melaksanakan kebijakan NU, menyerap aspirasi masyarakat. Insya Allah berkah," katanya.
Selain itu, kata dia, berpedoman pada sembilan butir cara berpolitiknya warga NU dimana salah satu item butir ke lima, yakni kejujuran hati nurani, moral agama dan konstitusional dan yang tak kalah pentingnya adalah menjalin komunikasi yang baik.
"Dengan dibukanya bakal calon legislatif ini, mudah-mudahan bisa membawa Sidoarjo menjadi lebih baik lagi," katanya.
Pada pendaftaran bakal calon legislatif tahun 2019, sudah ada sekitar tujuh orang dari PKB yang mengambil formulir dan pendaftaran akan ditutup pada 18 Mei 2018 mendatang.
Sementara, bakal calon legislatif dari kader Ansor, Habibullah mengaku tergerak untuk maju dalam pemilihan legislatif 2019 mendatang karena masih banyak ketimpangan sektor pelaku usaha atau UMKM yang perlu dibenahi terutama antara pelaku usaha mikro dan makro.
"Minimnya perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha Mikro. Sehingga mereka harus lebih keras lagi dalam membangun usahanya. Nah, problem inilah yang perlu ddorong. Sehingga kesejahteraan masyarakat bawah terpenuhi," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Minimal perkecamatan di Sidoarjo ada lah kader PKB yang mencalonkan legislatif. Maksimal 50 persen dari kursi yang ada di DPRD Sidoarjo," kata Ketua DPC PKB Sidoarjo, Saiful Ilah, saat membuka pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) tahun 2019 di kantor PCNU PKB, Kabupaten Sidoarjo, Rabu.
Ia mengemukakan, mayoritas penduduk di Kabupaten Sidoarjo merupakan warga nahdiyin dan menjadi alasan penting supaya kader PKB tetap eksis untuk mengawal aspirasi dalam mensejahterakan masyarakat Sidoarjo.
"Selain menyerap aspirasi masyarakat, kami juga perlu memikirkan bagaimana pembangunan di Sidoarjo. Masih ada rencana pembangunan yang belum tergarap, misalnya, pembangunan pelayanan satu atap, maupun penambahan rumah sakit," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini mengatakan, peran serta legislatif sangatlah penting untuk menciptakan pemerintahan yang berkemajuan, adil dan makmur.
"Baik dari segi pembangunan, pendidikan, kesehatan hingga pemberdayaan masyarakat tetap terjaga dengan baik," katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Sidoarjo, Maskun mengapresiasi adanya pendaftaran bakal calon legislatif dari Partai PKB karena ini adalah bentuk keterbukaan sekaligus kebersamaan kader bangsa Jamiyah Nahdlatul Ulama di Sidoarjo.
Dalam pembukaan bakal calon legislatif ini, pihaknya hanya berpesan terutama kepada bakal calon legislatif yang akan maju dalam pemilihan legislatif 2019 nanti.
Pesan itu berkaitan dengan marwah Jamiyah Nahdlatul Ulama yakni menata niat atau alasan menjadi bakal calon legislatif.
"Jangan sampai lupa, PKB didirikan oleh Jamiyah Nahdlatul Ulama dalam mengemban Amanah NU. Niat juga melaksanakan kebijakan NU, menyerap aspirasi masyarakat. Insya Allah berkah," katanya.
Selain itu, kata dia, berpedoman pada sembilan butir cara berpolitiknya warga NU dimana salah satu item butir ke lima, yakni kejujuran hati nurani, moral agama dan konstitusional dan yang tak kalah pentingnya adalah menjalin komunikasi yang baik.
"Dengan dibukanya bakal calon legislatif ini, mudah-mudahan bisa membawa Sidoarjo menjadi lebih baik lagi," katanya.
Pada pendaftaran bakal calon legislatif tahun 2019, sudah ada sekitar tujuh orang dari PKB yang mengambil formulir dan pendaftaran akan ditutup pada 18 Mei 2018 mendatang.
Sementara, bakal calon legislatif dari kader Ansor, Habibullah mengaku tergerak untuk maju dalam pemilihan legislatif 2019 mendatang karena masih banyak ketimpangan sektor pelaku usaha atau UMKM yang perlu dibenahi terutama antara pelaku usaha mikro dan makro.
"Minimnya perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha Mikro. Sehingga mereka harus lebih keras lagi dalam membangun usahanya. Nah, problem inilah yang perlu ddorong. Sehingga kesejahteraan masyarakat bawah terpenuhi," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018