Surabaya (Antaranews Jatim) - Ribuan buruh dari berbagai elemen turun ke jalan di sejumlah titik di Surabaya menuntut sejumlah aspirasi dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Selasa.
"Momentum Hari Buruh untuk mempersatukan rakyat dari berbagai golongan, bukan dari kaum buruh saja," ujar salah seorang peserta demo, Jipong, ketika ditemui di sela aksi di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya.
Pantauan di lokasi, ribuan buruh yang datang sempat menggelar teatrikal yang diperankan puluhan buruh di atas kain warna putih yang dibentangkan di aspal jalanan tepat di depan kantor Gubernur.
Sebuah panggung berukuran besar juga sudah terpasang di sana yang rencananya digunakan Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arief Rahman menemui massa secara langsung.
Di lokasi juga akan digelar pemotongan tumpeng yang disiapkan oleh Pemerintah sebagai bentuk rasa syukur dalam rangka Hari Buruh, sekaligus doa bersama untuk kesuksesan buruh serta masyarakat Jatim secara umum.
Sementara itu, sejumlah tuntutan buruh Jawa Timur yakni pemerintah wajib memberikan perlindungan kepada tenaga kerja korban PHK, mewajibkan kepada BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan menolak pemutusan jaminan sosial selama belum ada keputusan inkrah dari pengadilan.
Kemudian, mengaktifkan kembali jamsos kepada peserta atau karyawan yang sedang dalam proses PHK, mewajibkan BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan untuk menerima pekerja yang mendaftarkan dirinya sendiri dan belum didaftarkan perusahaannya untuk menjadi peserta jamsos.
Berikutnya meminta Gubernur Jatim segera mengesahkan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) serta pemerintah wajib memberikan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin.
Di sisi lain, aksi tidak hanya berlangsung di Jalan Pahlawan, tapi aksi serupa dilakukan tepat di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
Ratusan massa aksi membentangkan spanduk, mengibarkan bendera, meneriakkan yel-yel untuk buruh serta bergantian melakukan orasi.
Aksi tersebut dilakukan tepat di depan patung Gubernur Suryo di Taman Apsari, dan polisi melakukan aksi buka tutup untuk arus lalu lintas karena peserta demo tidak sampai menutup total jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Momentum Hari Buruh untuk mempersatukan rakyat dari berbagai golongan, bukan dari kaum buruh saja," ujar salah seorang peserta demo, Jipong, ketika ditemui di sela aksi di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya.
Pantauan di lokasi, ribuan buruh yang datang sempat menggelar teatrikal yang diperankan puluhan buruh di atas kain warna putih yang dibentangkan di aspal jalanan tepat di depan kantor Gubernur.
Sebuah panggung berukuran besar juga sudah terpasang di sana yang rencananya digunakan Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arief Rahman menemui massa secara langsung.
Di lokasi juga akan digelar pemotongan tumpeng yang disiapkan oleh Pemerintah sebagai bentuk rasa syukur dalam rangka Hari Buruh, sekaligus doa bersama untuk kesuksesan buruh serta masyarakat Jatim secara umum.
Sementara itu, sejumlah tuntutan buruh Jawa Timur yakni pemerintah wajib memberikan perlindungan kepada tenaga kerja korban PHK, mewajibkan kepada BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan menolak pemutusan jaminan sosial selama belum ada keputusan inkrah dari pengadilan.
Kemudian, mengaktifkan kembali jamsos kepada peserta atau karyawan yang sedang dalam proses PHK, mewajibkan BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan untuk menerima pekerja yang mendaftarkan dirinya sendiri dan belum didaftarkan perusahaannya untuk menjadi peserta jamsos.
Berikutnya meminta Gubernur Jatim segera mengesahkan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) serta pemerintah wajib memberikan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin.
Di sisi lain, aksi tidak hanya berlangsung di Jalan Pahlawan, tapi aksi serupa dilakukan tepat di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
Ratusan massa aksi membentangkan spanduk, mengibarkan bendera, meneriakkan yel-yel untuk buruh serta bergantian melakukan orasi.
Aksi tersebut dilakukan tepat di depan patung Gubernur Suryo di Taman Apsari, dan polisi melakukan aksi buka tutup untuk arus lalu lintas karena peserta demo tidak sampai menutup total jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018