Jakarta, (Antara) - Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya atas proses perdamaian yang terjadi di Semenanjung Korea.
"Indonesia memberikan dukungan penuh agar proses itu dilanjutkan dalam sebuah kesepakatan-kesepakatan yang nantinya kita harapkan berdampak kepada proses perdamaian yang ada di kawasan kita dan tentu saja di seluruh dunia," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, usai menerima para duta besar Korea Selatan dan Korea Utara.
Jokowi menjelaskan dengan terjadinya perdamaian itu, maka negara-negara di kawasan bisa berfokus kepada pembangunan di sejumlah sektor secara bersama-sama.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang beom dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang il tiba berbarengan di Istana Merdeka pada sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya menumpang mobil golf yang sama dan terlihat berbincang akrab saat menuju Istana Merdeka.
Presiden mengatakan proses perdamaian sangat berarti bagi pembangunan dua Korea maupun kawasan.
"Ya artinya kawasan kita ini menjadi lebih sejuk, jadi lebih dingin dan kita bisa berkonsentrasi semuanya kepada pembangunan fisik, maupun pembangunan ekonomi," tutur Jokowi terkait arti perdamaian kedua Korea bagi Indonesia.
Menurut Presiden, Indonesia juga menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Presiden Korea Utara Kim Jong un untuk membahas perdamaian.
"Kami sampaikan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah bagi pertemuan-pertemuan itu," jelas Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan undangan kepada kedua Korea untuk berpartisipasi dalam perhelatan olah raga Asian Games yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi bersama Dubes Kim dan Dubes An juga berfoto bersama dengan masing-masing memegang boneka maskot Asian Games.(*)
Video Oleh Bayu Prasetyo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Indonesia memberikan dukungan penuh agar proses itu dilanjutkan dalam sebuah kesepakatan-kesepakatan yang nantinya kita harapkan berdampak kepada proses perdamaian yang ada di kawasan kita dan tentu saja di seluruh dunia," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, usai menerima para duta besar Korea Selatan dan Korea Utara.
Jokowi menjelaskan dengan terjadinya perdamaian itu, maka negara-negara di kawasan bisa berfokus kepada pembangunan di sejumlah sektor secara bersama-sama.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang beom dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang il tiba berbarengan di Istana Merdeka pada sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya menumpang mobil golf yang sama dan terlihat berbincang akrab saat menuju Istana Merdeka.
Presiden mengatakan proses perdamaian sangat berarti bagi pembangunan dua Korea maupun kawasan.
"Ya artinya kawasan kita ini menjadi lebih sejuk, jadi lebih dingin dan kita bisa berkonsentrasi semuanya kepada pembangunan fisik, maupun pembangunan ekonomi," tutur Jokowi terkait arti perdamaian kedua Korea bagi Indonesia.
Menurut Presiden, Indonesia juga menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Presiden Korea Utara Kim Jong un untuk membahas perdamaian.
"Kami sampaikan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah bagi pertemuan-pertemuan itu," jelas Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan undangan kepada kedua Korea untuk berpartisipasi dalam perhelatan olah raga Asian Games yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi bersama Dubes Kim dan Dubes An juga berfoto bersama dengan masing-masing memegang boneka maskot Asian Games.(*)
Video Oleh Bayu Prasetyo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018