Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong komunikasi tripartit antara pemerintah, pengusaha dan karyawan harus dibangun dalam keseharian.
"Pembahasan pemenuhan standar hidup minimum para karyawan tak harus dibangun pada saat Peringatan Hari Buruh atau 'Mayday', tapi harus dikomunikasikan oleh tripartit dalam keseharian," katanya, menjawab pertanyaan wartawan di Surabaya, Senin.
Mantan Menteri Sosial itu menilai penting mengaktifkan komunikasi dalam keseharian tripartit.
"Karena sektor industri dan ekonomi sangat banyak disuport oleh produktivitas para karyawannya. Maka upah hidup standar minimum para karyawan harus mendapat perhatian. Ini harus dikomunikasikan setiap hari supaya seiring dengan produktivitas yang bisa dihasilkan dari seluruh sektor yang ada," ucapnya.
Berkaca pada negara tetangga, Khofifah mencontohkan, Indonesia sudah tertinggal jauh dengan Vietnam.
"Kita sudah tertinggal pertumbuhan ekonominya dengan Vietnam. Produktivitas industri Vietnam juga lebih tinggi," ujarnya.
Menurut dia, sebagai bangsa besar, Indonesia harus mampu berhitung secara nasional, regional dan global terkait perlindungan yang harus diberikan kepada para karyawan karena sangat berhubungan dengan peningkatan produktivitas yang berdaya saing.
"Hari ini kalau kita tidak punya daya saing, yang terjadi adalah `capital flight` atau pelarian modal dan itu sudah terjadi," ujarnya.
Dia mencontohkan, di beberapa sentra real estate sudah terjadi capital flight yang cukup signifikan, yang dipicu oleh investasi di tempat lain yang lebih produktif, berdaya saing tinggi dan lain sebagainya.
Khofifah menandaskan, untuk menghindari capital flight di sektor lainnya, tripartit mesti duduk bersama untuk menghitung semua komponen-komponen yang dibutuhkan para karyawan, mulai dari upah minimum kota/ kabupaten (UMK) hingga standar hidup minimum di daerah-daerah.
"Kalau UMK Ring 1 di Provinsi Jawa Timur saya rasa sudah melebih dari provinsi dan daerah-daerah lain. Sekarang, kalau di Jawa Timur, bagaimana kemudian kita bisa meningkatkan produktivitas yang di luar Ring 1," tuturnya.
Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak, diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP dan PAN, akan mengikuti Pilkada Jatim 2018, yang dijadwalkan berlangsung 27 Juni. Pilkada Jatim 2018 juga diikuti pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno yang diusung oleh koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pembahasan pemenuhan standar hidup minimum para karyawan tak harus dibangun pada saat Peringatan Hari Buruh atau 'Mayday', tapi harus dikomunikasikan oleh tripartit dalam keseharian," katanya, menjawab pertanyaan wartawan di Surabaya, Senin.
Mantan Menteri Sosial itu menilai penting mengaktifkan komunikasi dalam keseharian tripartit.
"Karena sektor industri dan ekonomi sangat banyak disuport oleh produktivitas para karyawannya. Maka upah hidup standar minimum para karyawan harus mendapat perhatian. Ini harus dikomunikasikan setiap hari supaya seiring dengan produktivitas yang bisa dihasilkan dari seluruh sektor yang ada," ucapnya.
Berkaca pada negara tetangga, Khofifah mencontohkan, Indonesia sudah tertinggal jauh dengan Vietnam.
"Kita sudah tertinggal pertumbuhan ekonominya dengan Vietnam. Produktivitas industri Vietnam juga lebih tinggi," ujarnya.
Menurut dia, sebagai bangsa besar, Indonesia harus mampu berhitung secara nasional, regional dan global terkait perlindungan yang harus diberikan kepada para karyawan karena sangat berhubungan dengan peningkatan produktivitas yang berdaya saing.
"Hari ini kalau kita tidak punya daya saing, yang terjadi adalah `capital flight` atau pelarian modal dan itu sudah terjadi," ujarnya.
Dia mencontohkan, di beberapa sentra real estate sudah terjadi capital flight yang cukup signifikan, yang dipicu oleh investasi di tempat lain yang lebih produktif, berdaya saing tinggi dan lain sebagainya.
Khofifah menandaskan, untuk menghindari capital flight di sektor lainnya, tripartit mesti duduk bersama untuk menghitung semua komponen-komponen yang dibutuhkan para karyawan, mulai dari upah minimum kota/ kabupaten (UMK) hingga standar hidup minimum di daerah-daerah.
"Kalau UMK Ring 1 di Provinsi Jawa Timur saya rasa sudah melebih dari provinsi dan daerah-daerah lain. Sekarang, kalau di Jawa Timur, bagaimana kemudian kita bisa meningkatkan produktivitas yang di luar Ring 1," tuturnya.
Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak, diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP dan PAN, akan mengikuti Pilkada Jatim 2018, yang dijadwalkan berlangsung 27 Juni. Pilkada Jatim 2018 juga diikuti pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno yang diusung oleh koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018