Pamekasan (Antaranews Jatim) - Polres Pamekasan, Jawa Timur menggencar operasi kendaraan bermotor di malam hari, menjelang pelaksanaan pilkada serentak yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Selain karena operasi rutin dengan santi `Operasi Patuh Semeru 2018`, operasi di malam hari ini juga dimaksudkan untuk menekan angka kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas," ujar Kepala Sub Satgas Binluh Ipda Sri Sugiarto di Pamekasan, Sabtu malam.
Sebanyak 93 unit kendaraan bermotor dikenai tindak pelanggaran petugas dalam operasi yang digelar di sekitar area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Madura, Jawa Timur Sabtu malam tersebut.
Polisi juga menyita sebanyak 74 barang bukti berupa surat tanda nomor kendaraan bermotor dari para pengemudi yang diketahui tidak mentaati aturan lintas.
Antara lain tidak menggunakan helm, dan tidak melenggapi sepeda motor yang dikendarai dengan kelengkapan standar pabrik.
"Sebanyak 19 unit sepeda motor terpaksa kami sita, karena pemiliknya tidak bisa menunjukkan surat-surat," ujar Sugiarto, menjelaskan.
Operasi gabungan dengan sandi "Patuh Semeru 2018" itu digelar bersama Denpom TNI, dan Satuan Brimob Polda Jatim.
Para pengendara yang terjaring razia umumnya kalangan muda-mudi yang hendak bermalam minggu dan kebanyakan tidak menggunakan helm, bahkan sebagian ada yang berboncengan lebih dari satu orang.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo, operasi kendaraan di malam hari ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan petugas dalam menciptakan suasana kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada Pamekasan yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Sebelumnya kami juga telah menggelar operasi serupa dengan sasaran para pengguna narkoba. Sebanyak delapan orang pengguna berhasil kami tangkap dalam operasi tersebut," katanya, menjelaskan.
Menurut kapolres, menjelang pelaksaan pilkada upaya untuk menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Pamekasan akan terus digencarkan.
"Peran aktif masyarakat dalam ikut membantu petugas tentunya akan terus kami upayakan, karena ini demi kebaikan masyarakat Pamekasan kedepan dan demi lancarnya pelaksanaan pilkada di Pamekasan ini," katanya, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Selain karena operasi rutin dengan santi `Operasi Patuh Semeru 2018`, operasi di malam hari ini juga dimaksudkan untuk menekan angka kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas," ujar Kepala Sub Satgas Binluh Ipda Sri Sugiarto di Pamekasan, Sabtu malam.
Sebanyak 93 unit kendaraan bermotor dikenai tindak pelanggaran petugas dalam operasi yang digelar di sekitar area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Madura, Jawa Timur Sabtu malam tersebut.
Polisi juga menyita sebanyak 74 barang bukti berupa surat tanda nomor kendaraan bermotor dari para pengemudi yang diketahui tidak mentaati aturan lintas.
Antara lain tidak menggunakan helm, dan tidak melenggapi sepeda motor yang dikendarai dengan kelengkapan standar pabrik.
"Sebanyak 19 unit sepeda motor terpaksa kami sita, karena pemiliknya tidak bisa menunjukkan surat-surat," ujar Sugiarto, menjelaskan.
Operasi gabungan dengan sandi "Patuh Semeru 2018" itu digelar bersama Denpom TNI, dan Satuan Brimob Polda Jatim.
Para pengendara yang terjaring razia umumnya kalangan muda-mudi yang hendak bermalam minggu dan kebanyakan tidak menggunakan helm, bahkan sebagian ada yang berboncengan lebih dari satu orang.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo, operasi kendaraan di malam hari ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan petugas dalam menciptakan suasana kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada Pamekasan yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Sebelumnya kami juga telah menggelar operasi serupa dengan sasaran para pengguna narkoba. Sebanyak delapan orang pengguna berhasil kami tangkap dalam operasi tersebut," katanya, menjelaskan.
Menurut kapolres, menjelang pelaksaan pilkada upaya untuk menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Pamekasan akan terus digencarkan.
"Peran aktif masyarakat dalam ikut membantu petugas tentunya akan terus kami upayakan, karena ini demi kebaikan masyarakat Pamekasan kedepan dan demi lancarnya pelaksanaan pilkada di Pamekasan ini," katanya, menjelaskan. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018