Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III meraih penghargaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dengan predikat "Gold Winner" kategori BUMN Indonesia Tertib Terbaik pada ajang Revolusi Mental Award 2018.

"Dulu pelabuhan sangat kotor, semrawut, banyak preman dan pungli. Kini bersih, tidak menakutkan dan makin baik pelayanannya," kata Ketua Dewan Juri yang juga Menteri BUMN periode 2004-2007 Sugiharto, menjelaskan alasan Pelindo III meraih penghargaan itu, Kamis.

Corporate Representative Pelindo III, Sugiono dalam keterangan persnya di Surabaya mengaku senang dengan penghargaan tersebut, dan sejak awal Pelindo III telah berniat mengubah stigma pelabuhan dari yang semula berantakan menjadi tertib dan modern.

Ia mengatakan, Pelindo III merasa terhormat atas penghargaan itu, dan menjadi apresiasi untuk mengubah citra pelabuhan menjadi modern dan tertib.

Sugiono mengakui, salah satu inovasi maritim yang dilakukan Pelindo III yaitu menghadirkan "Surabaya North Quay" (SNQ) atau lokasi wisata maritim pada gedung terminal penumpang kapal laut, Gapura Surya Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak.

"Pelindo III mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur logistik untuk ruang publik. SNQ menjadi destinasi maritim yang membawa warga Surabaya menjadi bagian dari komunitas maritim dunia karena bisa berinteraksi dengan turis mancanegara saat ada cruise internasional sandar. Meski ada destinasi wisata, berbagai pengaturan dilakukan agar pelabuhan tetap tertib," katanya.

Ia mengatakan, inovasi teknologi memegang peranan penting dalam transformasi proses bisnis dan operasional agar lebih tertib, seperti perencanaan jasa sandar kapal di Pelabuhan Tanjung Perak yang sudah dapat dilakukan secara daring.

"Digitalisasi yang dilakukan Pelindo III juga masuk pada bisnis medis, yakni di anak perusahaan Pelindo III, RS PHC Surabaya dengan meluncurkan aplikasi RS PHC Care untuk mempermudah customer mendapatkan layanan dan informasi," katanya.

Human Capital and General Affair Director Pelindo III, Toto Heli Yanto mengatakan, hal utama dari upaya mengubah citra pelabuhan yang tertib yaitu internalisasi budaya tertib pada para karyawan.

"Karena karyawan merupakan modal terpenting dari organisasi. Salah satu fokus transformasi Pelindo III selain aspek proses dan teknologi, ialah faktor manusia atau sumber daya manusia," katanya.

Ia mengatakan, berbagai inovasi perubahan dilakukan dengan lebih populer untuk menyesuaikan dengan karakteristik mayoritas karyawan yang berusia muda.

"Agar proses internalisasi kebiasaan positif dapat berjalan efektif kami juga mendorong transformasi menjadi perusahaan maritim global," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018