Surabaya (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo menyatakan kondisi delapan pasien korban minuman keras oplosan di Kota Surabaya yang saat ini mereka rawat terus membaik.

Dokter penanggung jawab pasien akibat minuman keras RSUD Dr Soetomo dr Hermawan Susanto di Surabaya, Kamis mengatakan, dari delapan pasien itu lima pasien sudah dirawat di ruang biasa sementara tiga pasien dirawat di ruang intensif atau intermediate.

"Rencananya ada dua pasien akan dipulangkan dan dua besok. Semoga ini kasus yang terakhir dan tidak ada lagi yang masuk," kata dia.

Saat ini kondisi semua pasien dalam kondisi stabil. Hermawan mengakui, satu pasien yang masih dalam kondisi serius dan perlu penanganan. Namun ditegaskannya serius itu butuh penanganan yang intensif dan masih dalam kondisi sadar.

"Yang kritis sesuai dengan standar yang dipunyai adalah mengatasi kegawatdaruratannya. Nafasnya kita perbaiki, elektrolitnya diperbaiki, racun dikeluarkan. Metanol atau oplosan adalah racun yang harus dikeluarkan," ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.

Terkait adanya tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, Hermawan mengemukakan, kedatangan mereka untuk melihat kondisi pasien seperti apa, memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien serta menggali data untuk kepentingan kepolisian baik penindakan maupun edukasi masyarakat.

Selain itu, pasien juga memberikan penjelasan terkait apa yang terjadi dan dirasakan kemudian kerugian apa yang dialaminya setelah meminum itu.

"Tim Labfor tidak mengambil darah. Jadi hanya berkunjung untuk melihat kondisi pasien saat ini. Memang baru kali ini berkunjung, tapi setiap hari berkomunikasi," katanya.

Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Pesta Manurung mengatakan hingga saat ini tidak ada penambahan jumlah pasien akibat minuman keras yang mereka tangani.

"Jumlah terakhir lima yang sedang dirawat, tiga di intermediate. Untuk yang tewas tetap sama seperti kemarin," ujar dia.

Di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu ada 23 total pasien akibat minuman keras oplosan. Delapan pasien itu di antaranya sudah meninggal, delapan masih dirawat dan 10 pasien sudah dipulangkan.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018