Jember (Antaranews Jatim) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengatakan tidak ada kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,2 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Jember pada Senin pukul 10.23 WIB.

"Sejauh ini belum ada laporan yang masuk terkait dengan kerusakan akibat gempa bumi. Namun, kami terus melakukan pemantauan di lapangan," katanya di Kabupaten Jember.

Berdasarkan laporan BMKG, lanjut dia, guncangan gempa bumi tersebut dirasakan sebagian warga di Kecamatan Puger dan wilayah kampus Universitas Jember di lingkungan Tegalboto, Kecamatan Sumbersari.

"Sebagian warga di sana memang merasakan adanya getaran gempa yang sangat lemah, tetapi ada juga warga yang tidak merasakan gempa bumi tersebut," tuturnya.

Ia berharap warga Jember tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan terkait gempa bumi karena gempa yang berpusat di barat daya Jember itu tidak berpotensi terjadi tsunami.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Musripan mengatakan analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 4,2 SR dengan pusat gempa di laut pada koordinat 8.65 LS - 113.62 BT, jaraknya 52 km barat daya Jember dengan kedalaman 10 kilometer.

"Sebagian wilayah Jember diguncang gempa bumi tektonik, tetapi gempa tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami," tuturnya.

Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan dampak gempa bumi menimbulkan guncangan pada I-II skala intensitas gempa bumi (SIG) BMKG atau II - III MMI di wilayah Kecamatan Puger dan kawasan Tegalboto, Kabupaten Jember.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

"Belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa bumi dan jika ditinjau dari lokasi pusat gempanya maka gempa bumi itu diakibatkan oleh aktivitas subduksi," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018