Pamekasan (Antaranews Jatim) - Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur Letkol Inf Nuryanto memaparkan potensi rawan pelaksanaan pilkada 2018 pada pemilu yang akan digelar 27 Juni 2018.

"Ini penting kami sampangkan agar kita bisa melakukan antisipasi diri," ujar Dandim saat menyambut peserta Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pendidikan Reguler (Dikreg) LVI Sinergi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di aula Makodim Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin pagi.

Salah satu poin penting yang perlu menjadi perhatian semua pihak, menurut dia adalah dugaan kasus ijazah palsu, salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

Pada pilkada sebelumnya, kasus ini sempat mencuat di Pamekasan. Saat ini, tidak ada gugatan, akan tetapi perlu tetap diperhatikan.

Pendidikan Reguler Seskoad di Kodim 0826 Pamekasan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Senin (23/4) dengan jumlah personel sebanyak 18 orang.

Tugas mereka itu melihat sinergitas antara TNI, Polri dan Pemkab, dalam rangka pengamanan pilkada.

"Kegiatan ini bertujuan melakukan evaluasi dan menganalisis pola pengamanan, sistem pengaman teritorial. Hasilnya akan dibahas dalam seminas nasional yang akan digelar dalam waktu dekat ini," ujar Dandim, menjelaskan.

Kegiatan ini juga bisa menambah wawasan tentang wawasan dan pembinaan TNI guna lebih profesional dalam menjalankan tugas.

Komandan Seskoad Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara berharap, kegiatan Seskoad ini bisa menghasilkan sesuatu yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara kedepan.

Sambutan selamat datang kepada para peserta Seskoad ini, juga dihadiri perwakilan tokoh masyarakat, partai politik, dan perwakilan sejumlah media lokal Pamekasan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018