Kediri (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mendorong para pemuda yang merupakan generasi milenial untuk berani maju, bertanggungjawab serta mau berkontribusi dalam pembangunan negara.
"Yang lebih penting itu bukan prestise tapi mengelola agar berkelanjutan. Ini adalah gerakan anak muda untuk bersama-sama dan menginspirasi," kata Emil saat hadir dalam acara "Road show millenial fair" di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, banyak para pemuda setelah kuliah lulus mencari kerja dengan bekerja di kantor berangkat mulai jam 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Namun, sebenarnya ada beragam hal yang bisa dicapai salah satunya dengan mau bekerja secara mandiri atau "Enterpreneur".
Ia mencontohkan, banyak perusahaan besar yang justru berguguran karena persaingan teknologi yang semakin ketat. Namun, justru tidak jarang pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa lebih bertahan dalam usahanya.
"Perusahaan besar banyak berguguran karena persaingan teknologi. Saya mengapresiasi, kegiatan ini adalah langkah awal agar generasi muda mau menggali eksistensi sebanyak mungkin. Kata kuncinya, generasi milenial bukan generasi micin, bukan generasi alai," kata dia.
Emil juga menceritakan, tidak ragu mempertimbangkan masukan dari para pemuda. Saat masih menjabat kepala daerah, ia sudah mempunyai konsep untuk merancang bangunan yang cukup bagus menunjang pariwisata, tapi justru dari masukan para pemuda tidak cocok dengan lingkungan.
Dari masukan para pemuda itu, ia bahkan berani membatalkan konsep bangunan yang akan dibangun itu. Padahal, secara desain sudah jadi, termasuk sudah mengenalkan ke berbagai forum umum terkait dengan rencana bangunan itu.
"Saya berani batalkan demi membawa pemuda mainkan peran dalam pembangunan. Teman-teman pemuda harus diajak, dan saya meminta tanggung jawab agar mereka ke depan akan jadi generasi pendorong pembangunan," kata Emil.
Acara tersebut dikemas dalam berupa "Talk show" yang menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain "Digital marketing expert" Trisnia Anchali, "Founder Think Indonesia" Esti Nalurani, dan pengelola CV Luar Batas Saifin Effendi. Acara itu dipandu oleh Arumi Bachsin.
Saifin menceritakan agar para pemuda harus mencari sesuatu yang unik jika ingin maju dalam usaha. Dengan itu, orang akan penasaran, sehingga mencari produknya. Ia juga meminta agar tidak perlu bingung dan malu dalam berusaha.
"Jadilah seorang `Enterpreneur` dan cobalah cari hal yang unik," kata dia.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan orang tamu yang mayoritas para pemuda. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jatim. Bukan hanya ikut "Talk show", mereka juga dihibur penyanyi ibu kota, Erdian Aji Prihartanto atau yang akrab disapa Anji.
Para peserta langsung lari menuju panggung begitu kegiatan "Talk show" ditutup agar lebih dekat dengan penyanyi. Saat Anji di panggung, mereka histeris dan ikut melantunkan beragam lagu yang dibawkaan Anji dan grupnya. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Yang lebih penting itu bukan prestise tapi mengelola agar berkelanjutan. Ini adalah gerakan anak muda untuk bersama-sama dan menginspirasi," kata Emil saat hadir dalam acara "Road show millenial fair" di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, banyak para pemuda setelah kuliah lulus mencari kerja dengan bekerja di kantor berangkat mulai jam 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Namun, sebenarnya ada beragam hal yang bisa dicapai salah satunya dengan mau bekerja secara mandiri atau "Enterpreneur".
Ia mencontohkan, banyak perusahaan besar yang justru berguguran karena persaingan teknologi yang semakin ketat. Namun, justru tidak jarang pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa lebih bertahan dalam usahanya.
"Perusahaan besar banyak berguguran karena persaingan teknologi. Saya mengapresiasi, kegiatan ini adalah langkah awal agar generasi muda mau menggali eksistensi sebanyak mungkin. Kata kuncinya, generasi milenial bukan generasi micin, bukan generasi alai," kata dia.
Emil juga menceritakan, tidak ragu mempertimbangkan masukan dari para pemuda. Saat masih menjabat kepala daerah, ia sudah mempunyai konsep untuk merancang bangunan yang cukup bagus menunjang pariwisata, tapi justru dari masukan para pemuda tidak cocok dengan lingkungan.
Dari masukan para pemuda itu, ia bahkan berani membatalkan konsep bangunan yang akan dibangun itu. Padahal, secara desain sudah jadi, termasuk sudah mengenalkan ke berbagai forum umum terkait dengan rencana bangunan itu.
"Saya berani batalkan demi membawa pemuda mainkan peran dalam pembangunan. Teman-teman pemuda harus diajak, dan saya meminta tanggung jawab agar mereka ke depan akan jadi generasi pendorong pembangunan," kata Emil.
Acara tersebut dikemas dalam berupa "Talk show" yang menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain "Digital marketing expert" Trisnia Anchali, "Founder Think Indonesia" Esti Nalurani, dan pengelola CV Luar Batas Saifin Effendi. Acara itu dipandu oleh Arumi Bachsin.
Saifin menceritakan agar para pemuda harus mencari sesuatu yang unik jika ingin maju dalam usaha. Dengan itu, orang akan penasaran, sehingga mencari produknya. Ia juga meminta agar tidak perlu bingung dan malu dalam berusaha.
"Jadilah seorang `Enterpreneur` dan cobalah cari hal yang unik," kata dia.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan orang tamu yang mayoritas para pemuda. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jatim. Bukan hanya ikut "Talk show", mereka juga dihibur penyanyi ibu kota, Erdian Aji Prihartanto atau yang akrab disapa Anji.
Para peserta langsung lari menuju panggung begitu kegiatan "Talk show" ditutup agar lebih dekat dengan penyanyi. Saat Anji di panggung, mereka histeris dan ikut melantunkan beragam lagu yang dibawkaan Anji dan grupnya. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018