Surabaya (Antaranews Jatim) - Bank Jabar Banten (BJB) membidik nasabah di wilayah Surabaya, Jatim, karena memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang bagus, khususnya usaha kecil dan menengah, dengan target pertumbuhan mencapai 10 hingga 12 persen.
Direktur Utama BJB, Achmad Irfan di Surabaya, Selasa mengaku optimistis dengan target itu, sebab telah memperkuat program pemberdayaan masyarakat ekonomi terpadu di wilayah setempat.
"Kami berupaya memaksimalkan program tersebut. Kemudian menggaet para usaha kecil dan menengah kemudian bersinergi dengan perbankan yang sudah ada di Surabaya ini," kata Irfan disaat peresmian relokasi kantor cabang BJB Surabaya.
Ia mengatakan, target nasabah Surabaya hampir sama dengan nasional yang mencapai 12 persen hingga 14 persen, sebab kondisi pasar di Surabaya dinilai cukup luas dalam hal akses perbankan dari sektor usaha.
"Saat ini aset kami di Cabang Surabaya sudah mencapai Rp 2,1 triliun. Kemudian untuk kredit, di daerah ini juga cukup meningkat dan stabil. Hal itu terlihat dari NPL (Non Performance Loan) atau tingkat kredit macet yang hanya dikisaran 1,15 persen, artinya NPL lebih rendah dibanding nasional yang sekitar 1,51 persen," kata Irfan.
Dari angka itu, Irfan, optimistis kinerja BJB akan lebih baik di tahun 2018, khususnya dengan relokasi kantor baru yang sebelumnya berada di Jl Raya Darmo 78 berpindah ke Jl Raya Darmo 112.
"Kami harap dengan kantor baru kinerja BJB akan lebih baik dan bisa mencapai target nasabah di Surabaya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Direktur Utama BJB, Achmad Irfan di Surabaya, Selasa mengaku optimistis dengan target itu, sebab telah memperkuat program pemberdayaan masyarakat ekonomi terpadu di wilayah setempat.
"Kami berupaya memaksimalkan program tersebut. Kemudian menggaet para usaha kecil dan menengah kemudian bersinergi dengan perbankan yang sudah ada di Surabaya ini," kata Irfan disaat peresmian relokasi kantor cabang BJB Surabaya.
Ia mengatakan, target nasabah Surabaya hampir sama dengan nasional yang mencapai 12 persen hingga 14 persen, sebab kondisi pasar di Surabaya dinilai cukup luas dalam hal akses perbankan dari sektor usaha.
"Saat ini aset kami di Cabang Surabaya sudah mencapai Rp 2,1 triliun. Kemudian untuk kredit, di daerah ini juga cukup meningkat dan stabil. Hal itu terlihat dari NPL (Non Performance Loan) atau tingkat kredit macet yang hanya dikisaran 1,15 persen, artinya NPL lebih rendah dibanding nasional yang sekitar 1,51 persen," kata Irfan.
Dari angka itu, Irfan, optimistis kinerja BJB akan lebih baik di tahun 2018, khususnya dengan relokasi kantor baru yang sebelumnya berada di Jl Raya Darmo 78 berpindah ke Jl Raya Darmo 112.
"Kami harap dengan kantor baru kinerja BJB akan lebih baik dan bisa mencapai target nasabah di Surabaya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018