Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Perhubungan Jawa Timur memasang banner bertuliskan petunjuk jalur alternatif bagi kendaraan yang akan melintas kawasan Lamongan dan Tuban seiring ambrolnya Jembatan Widang, Selasa.
"Kami memasang papan pengumuman atau `banner` imbauan terkait jalur lalu lintas, terutama bagi kendaraan antarkota," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya.
Ia merinci, untuk kendaraan antarkota dari arah Surabaya yang melewati tol, di tol pintu keluar Kebomas dipasang "banner" untuk lewat Jalur Pantura Manyar, Paciran dan Tuban.
Sedangkan, yang tidak melintasi tol dari arah Gresik, di jalan arteri sebelum Simpang Tiga pintu keluar Tol Kebomas atau Bunder, juga dipasang "banner" imbauan sama.
Kemudian, dari arah Tuban, tepatnya di Simpang tiga Manunggal telah dipasang "banner" imbauan agar pengendara melewati Jalur Pantura yaitu Paciran, Manyar-Gresik dan Surabaya.
"Pada beberapa persimpangan jalan lain, petugas juga telah disiagakan untuk melakukan sosialisasi agar menggunakan jalan alternatif," ucapnya.
Sementara itu, Kadishub juga menjelaskan, untuk arus lalu lintas pergerakan lokal atau jarak pendek antarkawasan Tuban dan Lamongan, arus lalu lintas dua arah dilewatkan jembatan sebelah jembatan ambrol.
"Jembatan semula ada dua dan masing-masing digunakan satu arah. Tapi, setelah ada insiden, jembatan sebelahnya yang semula untuk arus lalu lintas Tuban ke Lamongan, sekarang dibuat dua arah," kata Pejabat Sementara Wali Kota Malang tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Widang yang menghubungkan Kecamatan Babat-Widang atau Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ambrol di sisi barat sekitar pukul 11.05 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan satu dump truk muatan limbah smelter, dua truk tronton muatan pasir serta satu sepeda motor tercebur ke sungai Bengawan Solo, serta mengakibatkan dua orang korban jiwa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami memasang papan pengumuman atau `banner` imbauan terkait jalur lalu lintas, terutama bagi kendaraan antarkota," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya.
Ia merinci, untuk kendaraan antarkota dari arah Surabaya yang melewati tol, di tol pintu keluar Kebomas dipasang "banner" untuk lewat Jalur Pantura Manyar, Paciran dan Tuban.
Sedangkan, yang tidak melintasi tol dari arah Gresik, di jalan arteri sebelum Simpang Tiga pintu keluar Tol Kebomas atau Bunder, juga dipasang "banner" imbauan sama.
Kemudian, dari arah Tuban, tepatnya di Simpang tiga Manunggal telah dipasang "banner" imbauan agar pengendara melewati Jalur Pantura yaitu Paciran, Manyar-Gresik dan Surabaya.
"Pada beberapa persimpangan jalan lain, petugas juga telah disiagakan untuk melakukan sosialisasi agar menggunakan jalan alternatif," ucapnya.
Sementara itu, Kadishub juga menjelaskan, untuk arus lalu lintas pergerakan lokal atau jarak pendek antarkawasan Tuban dan Lamongan, arus lalu lintas dua arah dilewatkan jembatan sebelah jembatan ambrol.
"Jembatan semula ada dua dan masing-masing digunakan satu arah. Tapi, setelah ada insiden, jembatan sebelahnya yang semula untuk arus lalu lintas Tuban ke Lamongan, sekarang dibuat dua arah," kata Pejabat Sementara Wali Kota Malang tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Widang yang menghubungkan Kecamatan Babat-Widang atau Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ambrol di sisi barat sekitar pukul 11.05 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan satu dump truk muatan limbah smelter, dua truk tronton muatan pasir serta satu sepeda motor tercebur ke sungai Bengawan Solo, serta mengakibatkan dua orang korban jiwa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018