Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan adanya capaian bauran energi baik di transportasi maupun kelistrikan sampai dengan 23 persen di tahun 2025.

"Saat ini sudah 12-13 persen untuk kelistrikan. Tapi kalau nasional untuk transportasi mungkin masih kurang. Saya kira masih 10 -11 persen," kata Meneri ESDM Ignatius Jonan usai memberi kuliah umum bertema "Energi Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan" di Universitas Airlangga Surabaya, Kamis.

Jonan menjelaskan, untuk mencapai itu salah satu upaya dari pemerintah adalah di bidang kelistrikan mendorong adanya pembangunan energi pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.

Presiden Joko Widodo mengarahkan untuk pertama menggunakan air karena sungainya banyak. kedua menggunakan sinar matahari karena negara tropis. Ketiga geotermal atau panas bumi. Sebab, geotermal Indonesia besar-besar.

"Kalau Sarulla itu jadi akan menjadi satu pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terbesar di dunia. Satu lokasi bisa 330 megawatt. Ini yang dicapai," tuturnya.


Sementara di bidang transporati, Kementerian ESDM mendorong penggunaan bio solar yakni minyak solar yang dicampur minyak sawit.

Jonan mengungkapkan, belakangan sudah diputuskan bahwa kereta api menggunakan campuran bio solar sebesar 5 persen minyak sawitnya yang dimulai 1 Mei mendatang.

Alat berat untuk pertambangan juga digunakan bio solar dengan 15 persen campurannya. Dengan itu maka akan dapat hampir 1 juta kiloliter per tahun mulai 1 Mei 2018. Ke depan, kendaraan umum juga akan didorong menggunakan bio solar dengan campuran 15 persen, misalnya, bus.

"Ini pelan-pelan kerja sama dengan para pabrikan mobil, industri transportasi untuk pelan-pelan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jonan mengungkapkan alasan memberikan materi kepada mahasiswa Unair karena dirinya adalah alumnus Unair. Jadi jika sedang ke Jawa Timur, saat ada waktu dan Rektor Unair berkenan, Dia dengan senang hati berbagi apa yang sudah dilakukan pemerintah di bidang energi.

"Ini kebetulan pak rektor berkenan memberi satu jam slot untuk berbagi ilmu ke mahasiswa S1, S2 dan S3.," kata dia.(*)
Video Oleh Willy Irawan

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018