Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, dikeluarkan sebesar 5 meter kubik/detik untuk memenuhi permintaan petani di sejumlah kecamatan yang baru mengolah tanah, menanam padi dan pemupukan di sejumlah kecamatan.

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro Masahid, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, mengeluarkan air Waduk Pacal 5 meter kubik/detik sejak 29 Maret.

Pengeluaran air, lanjut dia, untuk memenuhi permintaan petani di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Sumberrejo, Kecamatan Kapas, dan kecamatan lainnya, yang sekarang ini ada yang baru mengolah tanah, mulai menanam tanaman padi dan memupuk.

"Di wilayah irigasi Waduk Pacal hujan sudah mulai langka, tetapi di wilayah lainnya masih turun hujan. Ya hujan saat ini tidak merata," ujarnya.

Sesuai data, ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal mencapai 112 meter dengan debit air sekitar 19 juta meter kubik.

"Saat ini masih ada tambahan air hujan dari sungai yang masuk ke waduk, tetapi tidak terlalu besar," ujarnya.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, berencana memperbaiki bangunan pelimpas Waduk Pacal yang pernah jebol akibat diterjang banjir bandang beberapa tahun lalu.

Akibat jebolnya bangunan pelimpas itu, air yang tertampung di Waduk Pacal yang biasanya bisa maksimal sekitar 23 juta meter kubik menjadi berkurang.

Tidak hanya itu, lanjut dia, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, juga akan memperbaiki pintu pembilas di bawah pintu utama yang rusak tertutup lumpur.

"Sekarang sedang proses pembuatan desain rinci perbaikan bangunan pelimpas yang jebol dan perbaikan pintu pembilas yang tertutup lumpur. Ya pekerjaan perbaikan tahun ini," ucapnya menjelaskan.

Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno. Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.

Namun, sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, akibat rusaknya daerah tangkapan air, juga rusaknya bangunan pelimpas. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018