Madiun (Antaranews Jatim) - Korban luka berat akibat kecelakaan KA Sancaka yang merupakan asisten masinis kereta tersebut, Hendra Wahyudi dilaporkan kondisinya terus membaik meski masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Soedono Madiun.

"Secara umum, kondisi asisten masinis Hendra Wahyudi terus membaik. Tekanan darah normal dan sudah bisa berkomunikasi lancar," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Selasa.

Menurut dia, pasien Hendra Wahyudi juga telah dilatih untuk duduk dan berjalan di kamar perawatannya. Diharapkan, keadaannya akan terus membaik dan pulih.

Supriyanto menjelaskan, bagi penumpang KA Sancaka kecelakaan lalu yang mengalami luka atau ada masalah kesehatan akibat dampak musibah tersebut setelah di rumah, maka semua biaya kesehatan akan ditanggung oleh PT KAI melalui PT Jasa Raharja dan PT Jasindo.

Atau, bila telah berobat sendiri maka biaya akan diganti oleh PT KAI melalui kantor Jasa Raharja terdekat agar lebih mudah.

"Penumpang KA Sancaka yang mengalami kondisi sakit akibat musibah kemarin, bisa menghubungi stasiun terdekat dengan menunjukan tiket keretanya. Maka akan kita bantu," kata dia.

Ia menambahkan, selain kerugian jatuhnya korban jiwa dan luka dari pihak PT KAI, kerugian lain yang diderita perusahaan milik negara tersebut adalah kondisi lokomotif, kereta pembangkit, dan kereta penumpang yang rusak.

Selain itu juga kerusakan jalur berupa bantalan beton hingga raatusan buah dan rel sepanjang 200 meter yang harus diperbaiki.

Saat ini PT KAI Daop 7 Madiun terus melakukan percepatan perbaikan rel KA di lokasi kecelakaan. Perbaikan tersebut bertujuan agar kondisi jalur segera pulih seperti semula.

Sehingga, jalur bisa segera dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal, yakni mencapai 80 hingga 90 kilometer per jam. Saat ini kecepatan KA saat melintasi titik jalur tersebut masih rendah, yakni kisaran 10 sampai 20 kilometer per jam. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018