Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya mempercepat pembangunan proyek Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) untuk mengurai kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu khususnya dijalur utama.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati, di Surabaya, Minggu, mengatakan dua proyek infrastruktur JLLT dan JLLB sama sama cepat dalam proses pengerjaannya karena sebagian besar lahan yang dilalui sama sama dimiliki pengembang.

"JLLT relatif cepat karena sudah banyak dikuasai pengusaha tol yang lama. Namun proyek tol tidak jadi sehingga proses pembebasan lahan juga cepat seperti JLLB. Lahan yang dimiliki pengembang tol itu sekitar 30 persen lebih," katanya.

Sedangkan jumlah persil di JLLT yang dibebaskan, kata Erna, sekitar 450 persil. "Nantinya untuk JLLT lebih banyak flyovernya dan ada juga lahan sepanjang 2 Km milik Pakuwon akan dihibahkan ke pemkot," kata Erna.

JLLT rencanya akan memiliki panjang sekitar 16 km yang menghubungkan kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar, sedangkan JLLB mempunyai panjang 18 Km yang menghubungkan Lakarsantri hingga Romo Kalisari.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pada 2018 ini, Pemkot Surabaya sudah mulai melakukan tander untuk melakukan pengerjaan proyek JLLB dan JLLT.

"Untuk JLLT ada dua ruas yang pertama Kenjeran menghubungkan Arief Rahman Hakim dan juga utara. Kalau JLLB kita konsentrasi yanug sekitar stadion Gelora Bung Tomo," katanya.

Menurut dia, pembangunan JLLB akan lebih cepat selesai dibandingkan JLLT karena jalur yang dilalui JLLB lebih banyak dikuasai oleh pengembang perumahan.

"Kalau JLLB 70-80 persen lahannya pengembang dan mereka sendiri yang mengerjakan, kita sisanya," ujar Risma.

Selain itu, lanjut dia, JLLT juga mendapat prioritas untuk dikebut pengerjaanya menyusul jalur Middle East Ring Road (MERR) saat ini sudah mulai padat pada jam tertentu.

"Sekarang semua larinya ke MERR, makanya pengerjaan JLLT harus segera selesai," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018