Jember (Antaranews Jatim) - Turunnya harga beras di pasaran menjadi salah satu faktor penyumbang terbesar terjadinya deflasi bulan Maret 2018 di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Indriya Purwaningsih, Senin, mengatakan Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, yang ditunjukkan oleh penurunan indek harga konsumen (IHK) dari bulan Februari 2018 sebesar 127,82 persen menjadi sebesar 127,72 persen pada bulan Maret 2018.

"Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi," katanya dalam penjelasan pers tentang inflasi di Kantor BPS Kabupaten Jember.

Menurutnya penyebab utama terjadinya deflasi bulan Maret 2018 sebagian besar disebabkan oleh komoditas utama kelompok bahan makanan seperti beras, wortel, kacang panjang, tomat sayur, telur ayam ras, cumi-cumi, minyak goreng, bayam, udang basah, dan kentang.

"Harga beras selama bulan Maret 2018 mengalami penurunan berkisar Rp500 sampai dengan Rp1.000 per kilogramnya sejak minggu pertama bulan Maret 2018, sehingga jika dibandingkan rata-rata harga bulan Februari 2018, maka mengalami deflasi sebesar 4,95 persen," tuturnya.

Ia mengatakan laju inflasi tahun kalender di bulan Maret 2018 Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,66 persen dan angka itu jauh lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Maret 2017 yang mengalami inflasi sebesar 1,53 persen.

"Inflasi year-on-year Maret 2018 Kabupaten Jember sebesar 2,64 persen dan angka itu lebih rendah dibandingkan inflasi year-on-year Maret 2017 sebesar 2,84 persen," katanya.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang dan Kabupaten Banyuwangi masing-masing sebesar 0,12 persen, diikuti Kota Kediri sebesar 0,10 persen, Kota Surabaya sebesar 0,06 persen, Kota madiun sebesar 0,02 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,01 persen.

Sedangkan dua kota yang mengalami deflasi adalah Kota Probolinggo sebesar 0,13 persen, dan Kabupaten Jember sebesar 0,08 persen. Pada bulan Maret 2018, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,20 persen.

Sementara Kasi Distribusi Statistik BPS Jember Candra Birawa mengatakan turunnya harga beras juga disebabkan adanya musim panen raya di Kabupaten Jember selama bulan Maret hingga April, sehingga harga beras bulan Februari 2018 merupakan harga level tertinggi.

"Sebelumnya, faktor penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2017 hingga Februari 2018 yakni beras karena harga komoditas pangan tersebut terus merangkak naik, sehingga kini saatnya harga beras kembali turun seiring dengan masa panen raya di Kabupaten Jember dan diharapkan harga beras pada bulan April juga turun," tuturnya.

Sedangkan komoditas pendorong inflasi pada bulan Maret 2018 di Kabupaten Jember yaitu bensin, labu siam/jipang, bawang merah, cabai merah, pemeliharaan/service, ikan asin belah, sepeda motor, daging ayam ras, pindang asin, dan jeruk.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018