Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri, Jawa Timur, mengadakan seleksi pada 250 pelajar baik putra maupun putri calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2018.

Proses seleksi itu dilakukan dengan ketat yang melibatkan petugas TNI dan polri di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya, Kediri.

"Proses seleksi ini berlangsung selama dua hari, mulai 27-28 Maret 2018. Dan, mereka (peserta) sangat antusias, karena mendapatkan kesempatan lolos seleksi," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, para pelajar itu diberi latihan berupa materi dan praktik. Untuk praktik, mereka diajari cara baris berbaris, dan keterampilan diri lainnya. Bahkan, mereka juga diperkenankan untuk menunjukkan potensi diri.

"Mereka diberi pelatihan, baris berbaris, cara mengibarkan bendera. Jadi, ada materi dan praktik langsung. Di proses seleksi ini, nantinya juga langsung terpilih kurang lebih 70 orang anak paskibraka," katanya.

Ia menegaskan, proses seleksi ini juga dilakukan dengan ketat melibatkan anggota TNI dan Polri. Para pelajar tersebut diajari untuk disiplin, agar dalam menjalankan tugasnya ke depan bisa optimal dan tidak ada kesalahan. 

"Setelah proses seleksi selesai, dilakukan karantina, agar pelatihan lebih optimal. Dan, ini memang butuh latihan, jadi seleksi dilakukan di awal," kata dia.

Nur menambahkan, para pelajar itu sebelumnya sudah ikut proses seleksi yang dilakukan secara terbuka. Kegiatan praseleksi akan dilakukan pada 5-9 Maret 2018 di Kantor Disbudparpora Kota Kediri. Mereka juga harus memenuhi kriteria, misalnya, tinggi badan harus minimal 173 centimeter maksimal 180 centimeter untuk yang putra, dan yang putri minimal 163 centimeter maksimal 175 centimeter.

Selain itu, calon anggota paskibraka juga tidak boleh cacat, berat maupun tinggi badan ideal, nilai rapor di atas rata-rata nilai kelas, memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif, mendapatkan surat izin dari orangtua, dan sejumlah persyaratan lainnya.

Ada sekitar 1.000 orang pelajar yang ikut proses seleksi, namun setelah seleksi awal terpilih 250 orang yang terdiri dari putra 129 orang dan sisanya putri. 

Nur mengaku cukup terkejut ternyata animo para pelajar untuk ikut seleksi awal itu sangat tinggi. Jika sebelumnya, sekolah mengirimkan calon paskibraka dengan jumlah terbatas, kini sekolah bisa mengirimkan para pelajar yang berminat.

"Ini program kami untuk melakukan seleksi dengan lebih terbuka. Ternyata, yang ikut cukup banyak, ada sekitar 1.000 orang. Padahal dulu hanya sekitar 500 orang anak, jadi ini lebih banyak yang ikut," ujar Nur. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018