Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan Jatim perang terhadap kabar bohong atau "hoax" karena merupakan kejahatan dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

"Pelaku dan penyebarnya adalah orang jahat, karena berimbas pada kehancuran dan kerusakan," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, para pelaku "hoax" bisa disebut memiliki penyakit kejiwaan dan wajib diperangi agar tidak menimbulkan kekhawatiran di lingkungan masyarakat.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menilai masyarakat yang terpengaruh berita bohong membuat kehilangan akal karena emosinya digerakkan sehingga jika dibiarkan terus-menerus maka peradaban manusia akan runtuh.

"Isu `hoax` membuat manusia tidak mempunyai logika, dan seakan akan menjadi seperti zombie model baru," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim.

Pihaknya menyatakan komitmennya memerangi "hoax" karena merusak serta menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, kata dia, agama menjadi salah satu isu media dalam menyebarkan berita bohong karena sangat mudah tersulut emosinya.

"Berita bohong merupakan informasi yang tidak jujur. Hal semacam ini sudah lama terjadi tapi dikemas dengan model berbeda," katanya.

"Hoax", lanjut dia, menjadi suatu permasalahan serius dalam kehidupan kemanusiaan, semisal terdapat kericuhan di suatu daerah karena efek pemberitaan yang belum jelas kebenarannya, tapi mampu menyulut emosi masyarakat.

"Efeknya adalah timbul konflik dan korban. Apabila dibiarkan, tentu saja `hoax` bisa memecah belah persatuan," kata Pakde Karwo. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018