Probolinggo (Antaranews Jatim) - Penerima pemasangan jaringan gas di Kota Probolinggo, Jawa Timur bertambah sebanyak 25 orang, dari rencana awal sebanyak 5.000 kepala keluarga dan kini menjadi 5.025 kepala keluarga.

"Alhamdulillah, terima kasih bisa menambah lagi jumlah penerimanya yang semula 5.000 KK, kini ditambah 25 KK lagi. Mudah-mudahan ke depannya bisa menambah lagi sesuai dengan jumlah KK yang ada di Kota Probolinggo dan mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah," kata Wali Kota Probolinggo Rukmini di Kota Probolinggo, Kamis.

Menurutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo akan membantu izin yang disiapkan melalui organisasi perangkat daerah seperti Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Lingkungan Hidup.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jaringan Gas Paket IV dan V Dirjen Migas Kementerian ESDM Agung Kuswandono dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Agung Prasetyo juga sudah melakukan audiensi bersama Wali Kota Probolinggo Rukmini.

Pembangunan infrastruktur jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Kota Probolinggo tersebut menggunakan dana APBN, namun pembayaran, operasional dan penarikan pembayaran dari warga dikelola oleh PT PGN.

"Kami bersama tim dari Dirjen Migas dan PT PGN mengajak sejumlah calon kontraktor untuk melihat lokasi pemasangan pipa di beberapa titik lokasi di Kota Probolinggo," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jaringan Gas Paket IV dan V Dirjen Migas Kementerian ESDM Agung Kuswandono.

Menurutnya tahapan sudah dilakukan dan kontraktor sudah di lapangan, sehingga pekerjaan telah siap dimulai dan diperkirakan awal Juli 2018 sudah ada pengerjaan proyeknya, sehingga pihaknya meminta Wali Kota Rukmini untuk menetapkan jumlah penerima pemasangan jaringan gas, agar tidak berubah.

"Empat kelurahan di Kecamatan Mayangan yang menerima jaringan gas yakni Kelurahan Mayangan sebanyak 1.011 KK, Jati 618 KK, Mangunharjo 2.848 KK dan Wiroborang 548 KK. Jumlah yang ditetapkan tersebut sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Dirjen Migas pada tahun 2017," tuturnya.

Jarigan gas itu rencananya dapat mulai dimanfaatkan oleh warga pada 1 Januari 2019 atau diupayakan sebelum Wali Kota Rukmini paripurna tugas, namun dalam rapat koordinasi disepakati pada saat Hari Jadi Kota ke 659 Kota Probolinggo akan mulai didahulukan untuk 659 KK yang menjadi calon pelanggan sebagai tanda dimulainya operasional jaringan gas di Kota Probolinggo.

"Untuk meminimalisasi masalah terkait proyek itu, kami akan berkoordinasi dengan OPD terkait seperti Dinas PUPR karena saat proyek jaringan gas berjalan, maka Dinas PUPR juga punya proyek di beberapa lokasi yang akan dilintasi jaringan gas tersebut," katanya.

Dirjen Migas juga akan mengundang Wali Kota Probolinggo Rukmini terkait kegiatan di Jakarta, pada 23 Maret 2018 karena Dirjen mengundang semua kepala daerah yang menerima bantuan jaringan gas dari APBN sekaligus menandatangani sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) terkait pengerjaan proyek itu.(*)

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018