Surabaya, 20/3 (Antara) - Perseroan Terbatas Pelindo III mendukung upaya ekspor jagung Indonesia ke Filipina dengan memastikan jadwal keberangkatan kapal pengangkut jagung itu dari Pelabuhan Badas, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ekspor jagung nasional ini diangkut dengan menggunakan dua kapal curah yang sandar di Pelabuhan Badas, yakni MV. Sea Dragon yang berkapasitas 6.600 ton dan MV. Royal 16 dengan kapasitas 4.900 ton," kata Manager Pelindo III Pelabuhan Badas, Wahyu Wirawan, di Surabaya, Selasa.

Wahyu dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya mengatakan untuk memastikan ekspor berjalan lancar dan sesuai jadwal, Pelindo III telah memulai proses pemuatan jagung ekspor tersebut sejak, Jumat (16/3).

Ia mengatakan, Pelindo III memprioritaskan tambatan untuk kedua kapal ekspor jagung tersebut sesuai koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Fasilitas yang kami berikan adalah jembatan timbang di Pelabuhan Badas, yang memberikan akurasi data jumlah komoditi jagung yang dimuat dari truk ke kapal. Lalu ketiga, Pelindo III juga memastikan kelancaran layanan antrean truk-truk pengangkut jagung tersebut," katanya.

Wahyu mengaku, Pelindo III memberikan perhatian khusus untuk pengembangan infrastruktur pelabuhan di kepulauan Nusa Tenggara dan saat ini dalam proses membangun 11 terminal penumpang, empat di antaranya ditargetkan selesai pada tahun ini.

"Pekan lalu juga baru saja menyepakati kerja sama dengan PT Muria Sumba Manis terkait peningkatan fasilitas Pelabuhan Waingapu untuk mendukung distribusi produk gula dari perkebunan tebu yang sedang dikembangkan di sana," katanya.

Ia mengatakan, harus diakui potensi bentang alam kepulauan Nusa Tenggara belum optimal dimanfaatkan untuk memproduksi hasil bumi, sehingga jaringan infrastruktur transportasi juga belum terhubung dengan baik.

"Namun meski begitu dukungan pemerintah melalui BUMN tetap hadir untuk membangun infrastruktur demi merangsang produksi komoditas. Ekspor Jagung dari Sumbawa membuktikan hal tersebut. Komoditas yang diproduksi dapat terserap ke pasar dengan dukungan kesiapan infrastruktur, seperti di Pelabuhan Badas ini yang dikelola Pelindo III," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan 100 ribu ton dari 300 ribu ton target ekspor jagung Indonesia ke Filipina dicukupi dari kabupaten tersebut.

"Penetapan target itu seiring peningkatan produksi yang terjadi dalam tujuh tahun terakhir. Sumbawa saat ini merupakan penghasil jagung terbesar di NTB. Jadi tidak salah Kementerian Pertanian RI memilih Sumbawa sebagai tempat pengiriman jagung ke Filipina," kata Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018