Gresik (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mampu mendeteksi dini konflik Pilkada apabila terjadi khusunya di tingkat kecamatan.

"Kondisi damai ini akan dikoordinir bupati, wali kota, bersama kapolres dan dandim. Kemudian Satpol PP dan Linmas bersatu mendukung, di antaranya dengan mendeteksi dan mencegah dini munculnya permasalahan saat masa Pilkada," kata Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde di Gresik, Senin.

Pakde, pada Peringatan HUT ke-68 Satpol PP dan HUT ke-56 Linmas di Halaman Kantor Bupati Gresik juga meminta Satpol PP dan Linmas untuk menjaga suasana yang sudah damai di Jatim ini, karena hal itu merupakan syarat utama kesuksesan penyelenggaraan Pilkada 2018.

"Suasana damai dan aman adalah harga mati di Jatim. Tugas anda adalah menegakkan Undang-Undang, Perda, dan Peraturan Kepala Daerah atau Perkada. Sekarang fokusnya di pilkada, maka tugas pokoknya bagaimana Jatim damai," katanya.

Soekarwo menjelaskan, untuk menjaga suasana damai, Satpol PP dan Linmas juga diminta untuk senantiasa siaga menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di seluruh tahapan Pilkada, baik sebelum, saat dan setelah pemungutan suara.

Jika terjadi permasalahan, lanjutnya, Satpol PP dan Linmas diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut pada tingkat kecamatan, dan jangan sampai menjadi lebih luas, karena akan mengakibatkan panik dan emosional.

"Karena itu, Satpol PP dan Linmas harus menguasai peraturan perundangan tentang Pilkada, Perda, dan juga Perkada di daerahnya," katanya.

Sementara dalam acara itu, Kabupaten Gresik menerima penghargaan pelaporan Aksi Terpadu Penanganan Konflik sosial tingkat Kabupaten Kota se Jawa Timur.

Selain itu, dua Kabupaten lain yang ikut menerima penghargaan serupa yaitu Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Situbondo.

Upacara itu, diikuti 250 orang undangan dan 1800 orang pasukan yang tersusun dalam 52 pleton. (*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018