Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Liverpool, Inggris, Joe Anderson dan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar mengunjungi museum Surabaya, command center room 112 dan coworking space atau biasa disebut koridor di Gedung Siola Jalan Tunjungan, Senin.
Setibanya di Siola, wali kota dan wakilnya didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, rombongan delegasi Liverpool langsung memperhatikan benda-benda kuno yang berada di museum Siola lantai 1.
Wali kota Liverpool Joe Anderson dan Wakil Wali Kota Gary Millar terlihat serius mengamati benda- benda bersejarah yang terpajang. "Ini mesin ketik tahun berapa dan Surabaya masih menyimpannya? luar biasa," kata Wali Kota Liverpool Joe Anderson.
Sedangkan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar memuji keseriusan Pemerintah Kota Surabaya yang mengabadikan barang-barang sarat akan sejarah.
"Ini bagus untuk edukasi pelajar, setidaknya generasi penerus bisa mengetahui sejarah bangsanya," ujar Garry.
Selama 20 menit mengitari koleksi benda-benda bersejarah, rombongan beranjak ke Command Center Room 112. Di sana mereka melihat sistem kerja yang dikonsep Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memudahkan masyarakat melaporkan suatu kejadian sekaligus memantau arus lalu lintas di setiap titik menggunakan teknologi canggih.
Gary menuturkan bahwa Command Center mirip dengan 911 dan ini pekerjaan yang tersistem serta dipantau secara langsung selama 24 jam. "Sangat mengesankan," kata Gary.
Setelah puas melihat kondisi kerja di Command Center 112, seluruh rombongan mendatangi coworking space atau koridor yang terletak di lantai 3. Di dalam koridor, Joe Anderson tidak canggung menyapa pengunjung yang tengah sibuk dengan pekerjaan masng-masing.
Bahkan, ketika memasuki ruang Sesrawung, Joe Anderson menyapa seorang perempuan yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Ia sempat bertanya kepada perempuan itu maksud tujuannya datang ke Siola, lalu perempuan itu menjawab dengan hangat keperluannya datang ke koridor.
Setelah menjawab, perempuan itu bertanya kepada Joe dalam bahasa Inggris, menanyakan dirinya? Joe pun menjelaskan secara singkat siapa dirinya dan tujuannya datang ke Surabaya.
"Saya Wali Kota Liverpool dan maksud kedatangan kami di Surabaya ingin belajar dan mencari inspirasi bersama-sama dalam membangun kota," katanya.
Usai bercengkerama rombongan memasuki koridor 7. Di sana, mereka disambut oleh pelaku UKM Pejuang Muda yang sudah menyajikan berbagai macam produk makanan kecil.
Tak ingin membuang kesempatan, Gary mencicipi produk kebab pisang pusing milik salah satu pelaku UKM. "Sungguh, ini enak sekali," katanya.
Sementara Joe, mencicipi puding milik pelaku UKM Lny pudding art. "Puddingnya enak sekali, saya bawa satu ya," kata Joe sambil tersenyum.
Sembari mencicipi produk makanan pelaku UKM, Wali Kota Liverpool Joe Anderson dan rombongan juga tampak ramah terhadap pelaku UKM yang menyaksikan kunjungannya kali itu. Bahkan Joe berkali-kali melayani foto bersama dengan pelaku UKM.
Kunjungan rombongan Liverpool ke Surabaya kali ini untuk meningkatkan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Liverpool.
Adapun bidang-bidang kerja sama sister city yang terjalin di antara kedua kota itu yaitu pengembangan ekonomi kreatif, manajemen pelabuhan, pengembangan Kota Pintar, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Setibanya di Siola, wali kota dan wakilnya didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, rombongan delegasi Liverpool langsung memperhatikan benda-benda kuno yang berada di museum Siola lantai 1.
Wali kota Liverpool Joe Anderson dan Wakil Wali Kota Gary Millar terlihat serius mengamati benda- benda bersejarah yang terpajang. "Ini mesin ketik tahun berapa dan Surabaya masih menyimpannya? luar biasa," kata Wali Kota Liverpool Joe Anderson.
Sedangkan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar memuji keseriusan Pemerintah Kota Surabaya yang mengabadikan barang-barang sarat akan sejarah.
"Ini bagus untuk edukasi pelajar, setidaknya generasi penerus bisa mengetahui sejarah bangsanya," ujar Garry.
Selama 20 menit mengitari koleksi benda-benda bersejarah, rombongan beranjak ke Command Center Room 112. Di sana mereka melihat sistem kerja yang dikonsep Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memudahkan masyarakat melaporkan suatu kejadian sekaligus memantau arus lalu lintas di setiap titik menggunakan teknologi canggih.
Gary menuturkan bahwa Command Center mirip dengan 911 dan ini pekerjaan yang tersistem serta dipantau secara langsung selama 24 jam. "Sangat mengesankan," kata Gary.
Setelah puas melihat kondisi kerja di Command Center 112, seluruh rombongan mendatangi coworking space atau koridor yang terletak di lantai 3. Di dalam koridor, Joe Anderson tidak canggung menyapa pengunjung yang tengah sibuk dengan pekerjaan masng-masing.
Bahkan, ketika memasuki ruang Sesrawung, Joe Anderson menyapa seorang perempuan yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Ia sempat bertanya kepada perempuan itu maksud tujuannya datang ke Siola, lalu perempuan itu menjawab dengan hangat keperluannya datang ke koridor.
Setelah menjawab, perempuan itu bertanya kepada Joe dalam bahasa Inggris, menanyakan dirinya? Joe pun menjelaskan secara singkat siapa dirinya dan tujuannya datang ke Surabaya.
"Saya Wali Kota Liverpool dan maksud kedatangan kami di Surabaya ingin belajar dan mencari inspirasi bersama-sama dalam membangun kota," katanya.
Usai bercengkerama rombongan memasuki koridor 7. Di sana, mereka disambut oleh pelaku UKM Pejuang Muda yang sudah menyajikan berbagai macam produk makanan kecil.
Tak ingin membuang kesempatan, Gary mencicipi produk kebab pisang pusing milik salah satu pelaku UKM. "Sungguh, ini enak sekali," katanya.
Sementara Joe, mencicipi puding milik pelaku UKM Lny pudding art. "Puddingnya enak sekali, saya bawa satu ya," kata Joe sambil tersenyum.
Sembari mencicipi produk makanan pelaku UKM, Wali Kota Liverpool Joe Anderson dan rombongan juga tampak ramah terhadap pelaku UKM yang menyaksikan kunjungannya kali itu. Bahkan Joe berkali-kali melayani foto bersama dengan pelaku UKM.
Kunjungan rombongan Liverpool ke Surabaya kali ini untuk meningkatkan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Liverpool.
Adapun bidang-bidang kerja sama sister city yang terjalin di antara kedua kota itu yaitu pengembangan ekonomi kreatif, manajemen pelabuhan, pengembangan Kota Pintar, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018