Madiun (Antaranews Jatim) - Bupati Madiun Muhtarom menilai tingkat konsumsi beras di kalangan masyarakat Kabupaten Madiun, Jawa Timur masih sangat tinggi dari kondisi normalnya.

"Sesuai data, orang Kabupaten Madiun ini makan berasnya masih tinggi. Yakni di kisaran 75 kilo sampai 90 kilo per orang per tahun," ujar Bupati Muhtarom di Madiun, Senin.

Menurut dia, kondisi tersebut tidak baik untuk kesehatan, karena rawan terkena penyakit diabetes yang bisa menyebabkan komplikasi ke jantung dan ginjal.

"Padaha mestinya, yang sehat itu konsumsi beras sekitar 40 kilogram per orang per tahun. Itu yang sehat," kata Bupati dua periode tersebut.

Guna menanggulangi hal tersebut, pihaknya menginstruksikan sebuah kebijakan agar warga Kabupaten Madiun mengganti makan malam dua hari dalam setiap pekan dengan makanan selain beras. Misalnya, diganti dengan umbi-umbian, sayuran, atau buah-buahan.

"Instruksi itu bagus dari sisi kesehatan untuk mengurangi terkenanya penyakit gula. Saat ini banyak orang yang masih muda sudah kena diabetes. Ini yang harus dicegah," tuturnya.

Dengan penerapan instruksi tersebut, maka akan dapat dua keutungan sekaligus. Yakni efisiensi konsumsi beras dan dari sisi kesehatan juga tidak kelebihan kadar gula dalam darah.

Sementara, produksi padi di Kabupaten Madiun per tahun tercatat oleh Dinas Pertanian setempat mencapai 575.000 ton lebih dengan luasan area tanam 90.000 hektare.

Dari capaian produksi tersebut, Kabupaten Madiun telah mengalami surlus sebanyak 270.000 ton setara beras. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018