Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Sebagian warga di Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih memanfaatkan jembatan darurat di lokasi jembatan rusak di desa setempat, untuk keluar, disebabkan jembatan darurat sebelumnya hanyut diterjang banjir bandang.

Sekretaris Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro Zeni, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan jembatan darurat di lokasi jembatan yang rusak di desanya masih dimanfaatkan warga, sejak banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Sampai sekarang belum ada jembatan darurat yang baru. Jembatan darurat yang di badan jembatan hasil swadaya pihak desa bersama masyarakat," ucapnya.

Data yang diperoleh Kasi Rehabilitasi Konstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Yudi Hendro menyebutkan warga di Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, yang harus melalui jembatan darurat itu sebanyak 104 kepala keluarga (KK).

"Warga bisa saja tidak melalui jembatan darurat itu, tetapi memutar dengan jarak yang cukup jauh," ujarnya, menambahkan.

Ia mengaku hanya bisa menyarankan warga untuk tidak melalui jembatan darurat di badan jembatan itu, karena lokasinya di ketinggian.

"Sebelum ini ada jembatan darurat di sebelah baratnya dengan jarak sekitar 20 meter. Tapi hanyut diterjang banjir bandang, pada 11 Maret," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Bojoengoro Andi Tjandra, menjelaskan masih mempersiapkan untuk membangun jembatan darurat yang lebih kuat dibandingkan dengan jembatan darurat yang dibangun pihak desa.

Hanya saja, lanjut dia, secara teknis membangun jembatan darurat di sungai di Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, terkendala kondisi medan.

"Kondisi lapangan berat, karena kedalaman sungai lebih dari 4 meter. Selain itu, hambatan lainnya di lapangan saat ini banyak sampah yang hanyut dan harus dibersihkan agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar kalau sewaktu-waktu terjadi banjir bandang lagi," tuturnya, menjelaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan jembatan Jawik di Kecamatan Tambakrejo itu, terkena banjir bandang dua kali yaitu Desember 2017 dan akhir Februari 2018.

Pada waktu terkena banjir bandang pertama pondasi sisi barat jembatan ambrol. Belum selesai diperbaiki datang lagi banjir bandang yang menerjang sisi timur jembatan sehingga juga ambrol. "Daya rusak banjir bandang cukup besar," ujarnya.

Pemkab, lanjut dia, kemudian mempertimbangkan kondisi yang ada sekarang ini mempersiapkan akan membangun jembatan dengan konstruksi baja.

"Saat ini sudah selesai perencanaannya. Pengerjaan pembangunan jembatan akan dimulai April dengan alokasi anggaran Rp1,2 miliar dari APBD 2018," imbuhnya. (*)
Video dari Kasi Rehabilitasi Konstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Yudi Hendro.
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018