Sumenep (Antaranews-Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan dana sekitar Rp7 miliar pada tahun ini untuk mencegah banjir perkotaan.
"Dana Rp7 miliar itu untuk merevitalisasi dan membuat drainase baru di sejumlah titik di wilayah utara kota," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya Sumenep, Bambang Irianto di Sumenep, Kamis.
Revitalisasi maupun pembuatan drainase baru di wilayah utara kota tersebut merupakan rekayasa untuk memecah aliran air ketika hujan deras yang selama ini hanya tertuju ke Kali Marengan.
Hujan deras dengan durasi sekitar dua jam yang mengguyur Sumenep dan sekitarnya tercatat beberapa kali mengakibatkan Kali Marengan tak kuat menampung air dan selanjutnya meluap ke ruas jalan maupun pemukiman penduduk.
Kasus terakhir meluapnya Kali Marengan hingga airnya merendam sebagian ruas jalan raya dan pemukiman penduduk ketika hujan deras pada tahun ini terjadi pada 26 Februari.
Hujan deras sekitar dua jam itu membuat sebagian ruas jalan dan pemukiman penduduk di beberapa lokasi di Kecamatan Kota tergenang air. Baca juga: Wabup Sumenep Cek Kawasan Tergenang Air (Video)
Salah satu penyebab meluapnya air di Kali Marengan ketika hujan deras sebagaimana hasil evaluasi bersama di Pemkab Sumenep adalah aliran air di drainase di Kecamatan Kota, semuanya tertuju ke Kali Marengan.
Solusinya, aliran air di drainase di Kecamatan Kota harus dipecah guna mencegah meluapnya Kali Marengan ketika hujan deras.
Bambang menjelaskan, aliran air di drainase di wilayah utara kota yang sebelumnya ke Kali Marengan akan direkayasa atau dialirkan ke Kali Patrean melalui program pada tahun ini yang dananya dialokasikan sekitar Rp7 miliar.
"Pada 2019, kami akan merekayasa aliran air di drainase di wilayah barat kota supaya mengalir ke Kali Anjuk. Program penanganganan banjir perkotaan tidak bisa dilakukan sekaligus atau dalam satu tahun, karena membutuhkan biaya cukup besar," katanya, menerangkan. (*)
Video Oleh Slamet Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Dana Rp7 miliar itu untuk merevitalisasi dan membuat drainase baru di sejumlah titik di wilayah utara kota," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya Sumenep, Bambang Irianto di Sumenep, Kamis.
Revitalisasi maupun pembuatan drainase baru di wilayah utara kota tersebut merupakan rekayasa untuk memecah aliran air ketika hujan deras yang selama ini hanya tertuju ke Kali Marengan.
Hujan deras dengan durasi sekitar dua jam yang mengguyur Sumenep dan sekitarnya tercatat beberapa kali mengakibatkan Kali Marengan tak kuat menampung air dan selanjutnya meluap ke ruas jalan maupun pemukiman penduduk.
Kasus terakhir meluapnya Kali Marengan hingga airnya merendam sebagian ruas jalan raya dan pemukiman penduduk ketika hujan deras pada tahun ini terjadi pada 26 Februari.
Hujan deras sekitar dua jam itu membuat sebagian ruas jalan dan pemukiman penduduk di beberapa lokasi di Kecamatan Kota tergenang air. Baca juga: Wabup Sumenep Cek Kawasan Tergenang Air (Video)
Salah satu penyebab meluapnya air di Kali Marengan ketika hujan deras sebagaimana hasil evaluasi bersama di Pemkab Sumenep adalah aliran air di drainase di Kecamatan Kota, semuanya tertuju ke Kali Marengan.
Solusinya, aliran air di drainase di Kecamatan Kota harus dipecah guna mencegah meluapnya Kali Marengan ketika hujan deras.
Bambang menjelaskan, aliran air di drainase di wilayah utara kota yang sebelumnya ke Kali Marengan akan direkayasa atau dialirkan ke Kali Patrean melalui program pada tahun ini yang dananya dialokasikan sekitar Rp7 miliar.
"Pada 2019, kami akan merekayasa aliran air di drainase di wilayah barat kota supaya mengalir ke Kali Anjuk. Program penanganganan banjir perkotaan tidak bisa dilakukan sekaligus atau dalam satu tahun, karena membutuhkan biaya cukup besar," katanya, menerangkan. (*)
Video Oleh Slamet Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018