Kediri (Antaranews Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan hingga saat ini untuk transaksi keuangan berupa penarikan dana nasabah di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kediri, masih normal, kendati terjadi uang nasabah yang berkurang misterius.
"Info yang saya miliki terkait penarikan dana di jaringan BRI sampai saat ini masih normal, artinya ada setoran dana dan juga penarikan," kata Kepala OJK Kediri Slamet Wibowo di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, terkait dengan masalah saldo tabungan nasabah yang berkurang secara misterius, hingga kini ada satu aduan ke OJK Kediri. Namun, dari laporan yang diterimanya, hal itu sudah diselesaikan dengan baik oleh BRI dan nasabah bersangkutan.
"Ada satu, aduannya awal bulan ini, tapi sudah diselesaikan oleh BRI. Nominalnya sekitar Rp10 juta," ujarnya.
Ia juga menambahkan, hingga kini belum ada aduan lagi ke OJK terkait dengan dana nasabah yang berkurang misterius itu. Namun, ia menyebut masalah dana nasabah itu sudah ditangani langsung oleh kantor pusat BRI.
"Kalau jumlah pasti nasabah (yang saldo berkurang misterius) kami belum tahu, dan mungkin BRI langsung dengan pusat (untuk penyelesaian). Yang jelas, kami imbau agar nasabah tetap tenang," kata dia.
Ia mengungkapkan, ada beragam modus yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam perkara hilangnya uang nasabah yang mengadu ke OJK, modusnya lewat mesin ATM, misalnya adanya oknum yang mengganjal mesin itu, merekam PIN, duplikasi PIN, sehingga oknum tersebut bisa mengetahui PIN nasabah bersangkutan.
Pihaknya juga akan lebih intensif lagi memberikan edukasi pada nasabah agar lebih berhati-hati dalam penggunaan nomor PIN ATM. Nomor tersebut dianjurkan agar disimpan dengan baik, dengan tetap menjaga kerahasiannya.
"Ini terkait pengamanan mengenai penggunaan PIN agar disimpan dengan baik, hati-hati kerahasiaan PIN jangan sampai ada orang yang tahu. Jika ada masalah, silakan dibahas dengan perbankan, apalagi ini masalah kepercayaan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Setijobudi mengatakan, saat ini polres juga masih mengusut perkara saldo nasabah yang berkurang misterius itu. Polres masih fokus untuk pengurusan di laporan awal, yaitu BRI unit cabang Ngadiluwih.
"Kami fokus yang informasi awal di BRI Ngadiluwih. Tapi, dari informasi yang saya terima, bagi nasabah yang saldonya berkurang (misterius) sudah ada proses pengantian otomatis dari BRI," ujarnya.
Jumlah nasabah yang saldo tabungannya berkurang misterius juga dimungkinkan terus bertambah. Jika sebelumnya, ada 16 nasabah di BRI Ngadiluwih yang mengadu saldo tabungannya berkurang, kini bertambah hingga 33 nasabah.
Sementara itu, Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan saldo nasabah yang berkurang secara misterius. Namun, ia mengakui adanya aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang.
"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasbaah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.
Ia menyebut, aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp2-Rp3 juta.
Namun, pihak bank berjanji segera memroses perkara ini, dan jika hilang uang nasabah akan dikembalikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Info yang saya miliki terkait penarikan dana di jaringan BRI sampai saat ini masih normal, artinya ada setoran dana dan juga penarikan," kata Kepala OJK Kediri Slamet Wibowo di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, terkait dengan masalah saldo tabungan nasabah yang berkurang secara misterius, hingga kini ada satu aduan ke OJK Kediri. Namun, dari laporan yang diterimanya, hal itu sudah diselesaikan dengan baik oleh BRI dan nasabah bersangkutan.
"Ada satu, aduannya awal bulan ini, tapi sudah diselesaikan oleh BRI. Nominalnya sekitar Rp10 juta," ujarnya.
Ia juga menambahkan, hingga kini belum ada aduan lagi ke OJK terkait dengan dana nasabah yang berkurang misterius itu. Namun, ia menyebut masalah dana nasabah itu sudah ditangani langsung oleh kantor pusat BRI.
"Kalau jumlah pasti nasabah (yang saldo berkurang misterius) kami belum tahu, dan mungkin BRI langsung dengan pusat (untuk penyelesaian). Yang jelas, kami imbau agar nasabah tetap tenang," kata dia.
Ia mengungkapkan, ada beragam modus yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam perkara hilangnya uang nasabah yang mengadu ke OJK, modusnya lewat mesin ATM, misalnya adanya oknum yang mengganjal mesin itu, merekam PIN, duplikasi PIN, sehingga oknum tersebut bisa mengetahui PIN nasabah bersangkutan.
Pihaknya juga akan lebih intensif lagi memberikan edukasi pada nasabah agar lebih berhati-hati dalam penggunaan nomor PIN ATM. Nomor tersebut dianjurkan agar disimpan dengan baik, dengan tetap menjaga kerahasiannya.
"Ini terkait pengamanan mengenai penggunaan PIN agar disimpan dengan baik, hati-hati kerahasiaan PIN jangan sampai ada orang yang tahu. Jika ada masalah, silakan dibahas dengan perbankan, apalagi ini masalah kepercayaan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Setijobudi mengatakan, saat ini polres juga masih mengusut perkara saldo nasabah yang berkurang misterius itu. Polres masih fokus untuk pengurusan di laporan awal, yaitu BRI unit cabang Ngadiluwih.
"Kami fokus yang informasi awal di BRI Ngadiluwih. Tapi, dari informasi yang saya terima, bagi nasabah yang saldonya berkurang (misterius) sudah ada proses pengantian otomatis dari BRI," ujarnya.
Jumlah nasabah yang saldo tabungannya berkurang misterius juga dimungkinkan terus bertambah. Jika sebelumnya, ada 16 nasabah di BRI Ngadiluwih yang mengadu saldo tabungannya berkurang, kini bertambah hingga 33 nasabah.
Sementara itu, Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan saldo nasabah yang berkurang secara misterius. Namun, ia mengakui adanya aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang.
"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasbaah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.
Ia menyebut, aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp2-Rp3 juta.
Namun, pihak bank berjanji segera memroses perkara ini, dan jika hilang uang nasabah akan dikembalikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018