Pamekasan (Antaranews Jatim) - Petugas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) melakukan perawatan kitab klasik, yakni Kitab Al-Muhith milik Pesantren Sumber Anyar, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.

Menurut Koordinator Preservasi Pelestarian Naskah Daerah pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Aris Riyadi di Pamekasan, Selasa, perawatan itu untuk menjaga peninggalan karya ilmiah zaman dulu.

"Proyek perawatan kitab klasik sebagaimana di Pamekasan ini untuk menjaga agar naskah-naskah klasik hasil karya ilmuan terdahulu bisa tetap terjaga," ujar Aris.

Ia menjelaskan, di Indonesia kitab klasik ditemukan di tiga daerah, yakni di Pamekasan, Magelang dan Bali.

"Perpusnas RI melakukan perawatan secara langsung tentang kitab-kitab klasik yang ditemukan di tiga titik itu, termasuk di Pamekasan ini," ujar Aris.

Perawatan kitab-kitab klasik di Perpustakaan Pesantren Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dengan menggunakan methanol dan barium hydroxide, ditambal dengan menggunakan kertas jepang.

Langkah ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan nilai kitab sesuai dengan aslinya, di perpustakaan itu.

Di Perpustaan ini, terdapat sebanyak 135 kitab klasik yang perlu dilakukan perawatan.

"Makanya sebanyak 10 orang petugas dari petugas Perpusnas akan tinggal disini dalam beberapa hari kedepan," ujar Aris.

Selain Kitab Al-Muhith, kitab jenis lain yang ada di Perpustakaan Pesantren Sumber Anyar itu kitab Bahrul Lahut karangan Syeh Abdullah Arif asal Aceh sekitar tahun 1700-an.

Kitab itu menerangkan tentang ketuhanan atau tasawwuf falsafi, sementara kitab atau Kamus Al-Muhith itu karangan Fairuz Zabadi.

Kitab Al-Muhith hasil tulisan tangan berumur ratusan tahun berada di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kitab tersebut satu-satunya yang berada di Indonesia.

Menurut Pengelola Perpustakaan Raden Umro, PP Az-Zubair, Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan, Habibullah, dirinya tidak tahu kitab tersebut hasil tulisan tahun berapa yang jelas keberadaannya sudah ratusan tahun.

"Kitab Al-Muhith tulisan tangan ini menurut peneliti yang datang ke sini hanya ada dua, satu di sini (Pamekasan) satunya di Perpustakaan Kampus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir," kata Habib dalam keterangan persnya kepada media di Pamekasan, Selasa. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018