Sumenep (Antaranews-Jatim) - Empat korban dalam musibah perahu miring di perairan sebelah barat Pulau Saredeng Besar, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum ditemukan.

"Sesuai laporan terbaru dari pimpinan Polsek Sapeken, empat dari 33 penumpang perahu naas tersebut hingga sekarang belum ditemukan," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Abd Mukid di Sumenep, Jumat. (Baca juga: Korban Meninggal Perahu Miring hanya Satu Orang)

Informasi dari polisi, terdapat 34 orang dalam perahu itu dengan rincian satu juru kemudi sekaligus pemilik perahu dan 33 penumpang.

Perahu "Kota Baru" milik Sahirudin, warga Desa Sapeken, itu berangkat dari Sapeken ke Desa Tanjung Kiaok, Sapeken, dengan mengangkut 33 penumpang pada Kamis (8/3) pukul 14.15 WIB.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 mil, tepatnya di perairan sebelah barat Pulau Saredeng Besar, perahu tersebut mengalami kemiringan ke sisi kiri dan mengakibatkan sebagian penumpang terjatuh atau tercebur ke laut.

Saat itu sekitar pukul 14.45 WIB, pemilik perahu sekaligus juru kemudi bersama sebagian penumpang dan dibantu nelayan yang melintas di lokasi kejadian, langsung berusaha menolong para korban.

Data per Jumat pagi ini, satu penumpang meninggal dunia akibat musibah tersebut, 28 penumpang dan pemilik perahu selamat, dan empat penumpang belum ditemukan.

"Empat korban yang untuk sementara berstatus hilang atau nasibnya belum diketahui itu, semuanya siswa/siswi kelas X madrasah aliyah di Ponpes Abu Hurairah Sapeken," kata Mukid, menerangkan.

Empat penumpang yang belum ditemukan tersebut adalah Maya Puspita Dewi (16), Nur Khalik Mahmudi (16), Nur Fadilah (16), dan Fathul Arifin (16), semuanya warga Desa Sapeken.

Sementara korban yang meninggal dunia adalah Dewana Kisfatul Izzah (17), siswi kelas X madrasah aliyah di Ponpes Abu Hurairah Sapeken, juga warga Desa Sapeken. (*) 

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018