Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Jawa Timur, mengungkap seorang remaja berusia 18 tahun atas dugaan pencurian sepeda motor di sejumlah tempat kejadian perkara wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.

Remaja berinisial MF asal Jalan Joyoboyo Timur Surabaya itu kepada penyidik polisi mengaku telah mencuri sepeda motor sebanyak lima kali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, yang semuanya dilakukan sendirian.

"Di antaranya empat pencurian sepeda motor dilakukan di wilayah sekitar Wonokromo dan Joyoboyo Surabaya," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Lily Djafar kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Satu tempat kejadian perkara pencurian lainnya dilakukan di kawasan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Tersangka ini seringkali ketika mau melakukan pencurian sudah diniatkan sejak berangkat dari rumah, yaitu dengan membawa bekal kunci T untuk merusak kunci motor yang menjadi sasarannya," katanya.

Lily menambahkan, MF biasanya mencari sasaran target sepeda motor yang akan dicurinya dengan berjalan kaki. Maka korbannya kebanyakan berlokasi tak jauh dari tempat tinggalnya di wilayah Kecamatan Wonokromo Surabaya.

Terakhir tersangka MF mencuri sepeda motor Suzuki Satria FU nomor polisi L 4901 TF milik korban berinisial SH yang sedang diparkir di depan rumah Jalan Bumiarjo, Kelurahan Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya.

MF akhirnya ditangkap saat akan menjual sepeda motor curiannya itu ke Pulau Madura, Jawa Timur.

"Kami tangkap saat hendak menyeberangi Jembatan Suramadu, tepatnya di Jalan Kedung Cowek Surabaya," ucap Lily.

Sepeda motor Suzuki Satria FU milik korban korban SH yang saat itu dikendarai MF kini diamankan polisi sebagai barang bukti.

MF berdalih terpaksa mencuri untuk membantu orang tuanya, sekaligus menghidupi keempat adiknya yang masih kecil-kecil.

Dia mengaku sepada motor hasil curiannya selalu dijual ke penadah di Pulau Madura dengan harga beragam.

"Harganya tergantung merek dan jenis atau tahun keluaran sepeda motornya, ada yang senilai Rp800 ribu, Rp1,6 juta, hingga Rp4 juta," katanya.

Remaja putus sekolah yang di punggung dan lengan kiri dan jari-jarinya penuh tato itu mengaku sehari-hari juga berprofesi sebagai pengamen jalanan.

Polisi masih mengembangkan perkara ini untuk mencari kemungkinan ada korban di tempat kejadian perkara lainnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018