Surabaya (Antaranews Jatim) - Istri Gubernur Jatim, Nina Soekarwo, berpamitan untuk undur diri seiring akan berakhirnya masa jabatan sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur.
"Mumpung sekarang ini momennya pas, yaitu tasyakuran HUT Dekranasda maka hari ini saya pamit karena tahun depan sudah tidak bisa hadir pada acara sama," ujarnya di sela tasyakuran HUT ke-38 Dekranasda Jatim di Surabaya, Selasa.
Bude Nina Karwo, sapaan akrabnya, menjabat sebagai Ketua Dekranasda Jatim selama dua periode, mulai 12 Pebruari 2008 berakhir 12 Februari 2019 dan akan digantikan oleh istri gubernur terpilih dalam Pilkada 2018.
Ia juga meminta maaf atas semua kekurangan dalam bertindak atau memimpin Dekranasda selama 10 tahun dan berharap ke depan Dekranasda semakin maju serta berkembang sesuai harapan.
"Agar masyarakat Jatim yang mempunyai banyak kreativitas dan inovasi benar-benar bisa terwujud impiannya, juga bisa meningkatkan ekonominya untuk menuju hidup sejahtera," ucapnya.
Kepada seluruh pengurus Dekrasda Jatim, ia berpesan agar tak pernah berhenti dan tidak bosan membimbing, memberikan semangat serta membangun jejaring kepada seluruh IKM dan UMKM di seluruh Jatim.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim M. Ardi Prasetyawan mengatakan kinerja Dekranasda Jatim pada 2017 telah memberikan banyak fasilitas kepada IKM, berupa fasilitas teknis kepada 520 IKM kerajinan serta fasilitasi pameran kepada 99 IKM kerajinan di sektor produksi batik, bordir, aksesoris dan kerajinan kulit.
Selain itu, kata dia, Dekranasda Jatim juga memfasilitasi pemasaran yang ditempatkan di ruang pamer milik Dekkrasda Jatim yang sampai saat ini koleksi produk kerajinannya tercatat sebanyak 16.453 item dari 766 IKM se-Jatim.
"Di ruang pamer itu mampu menarik 4.510 orang pengunjung dan bisa menghasilkan nilai penjualan produk kerajinan sebesar Rp592 Juta," katanya.
Sedangkan pada 2018 ini, Dekranasda Jatim memiliki beberapa program yang segera dilaksanakan, seperti agenda kegiatan Dekranasda mempromosikan produk-produk batik, tenun dan kerajinan.
Salah satunya, kata dia, melalui pameran batik bordir dan aksesoris 2018 yang diselenggarakan pada 9-13 Mei 2018 di Grand City Surabaya dan diikuti seluruh Dekranasda Kabupaten/Kota se-Jatim.
Tak itu saja, agenda lainnya adalah pameran Surabaya "Jelewerry Fair" 2018 yang akan diselenggarakan pada 25-28 Oktober 2018 di Hotel Shangri-La Surabaya.
"Terakhir kami mengadakan pelatihan pengembangan desain dan teknik pewarnaan industri batik dan tenun, serta pelatihan peningkatan kualitas produk aksesoris," kata Ardi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Mumpung sekarang ini momennya pas, yaitu tasyakuran HUT Dekranasda maka hari ini saya pamit karena tahun depan sudah tidak bisa hadir pada acara sama," ujarnya di sela tasyakuran HUT ke-38 Dekranasda Jatim di Surabaya, Selasa.
Bude Nina Karwo, sapaan akrabnya, menjabat sebagai Ketua Dekranasda Jatim selama dua periode, mulai 12 Pebruari 2008 berakhir 12 Februari 2019 dan akan digantikan oleh istri gubernur terpilih dalam Pilkada 2018.
Ia juga meminta maaf atas semua kekurangan dalam bertindak atau memimpin Dekranasda selama 10 tahun dan berharap ke depan Dekranasda semakin maju serta berkembang sesuai harapan.
"Agar masyarakat Jatim yang mempunyai banyak kreativitas dan inovasi benar-benar bisa terwujud impiannya, juga bisa meningkatkan ekonominya untuk menuju hidup sejahtera," ucapnya.
Kepada seluruh pengurus Dekrasda Jatim, ia berpesan agar tak pernah berhenti dan tidak bosan membimbing, memberikan semangat serta membangun jejaring kepada seluruh IKM dan UMKM di seluruh Jatim.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim M. Ardi Prasetyawan mengatakan kinerja Dekranasda Jatim pada 2017 telah memberikan banyak fasilitas kepada IKM, berupa fasilitas teknis kepada 520 IKM kerajinan serta fasilitasi pameran kepada 99 IKM kerajinan di sektor produksi batik, bordir, aksesoris dan kerajinan kulit.
Selain itu, kata dia, Dekranasda Jatim juga memfasilitasi pemasaran yang ditempatkan di ruang pamer milik Dekkrasda Jatim yang sampai saat ini koleksi produk kerajinannya tercatat sebanyak 16.453 item dari 766 IKM se-Jatim.
"Di ruang pamer itu mampu menarik 4.510 orang pengunjung dan bisa menghasilkan nilai penjualan produk kerajinan sebesar Rp592 Juta," katanya.
Sedangkan pada 2018 ini, Dekranasda Jatim memiliki beberapa program yang segera dilaksanakan, seperti agenda kegiatan Dekranasda mempromosikan produk-produk batik, tenun dan kerajinan.
Salah satunya, kata dia, melalui pameran batik bordir dan aksesoris 2018 yang diselenggarakan pada 9-13 Mei 2018 di Grand City Surabaya dan diikuti seluruh Dekranasda Kabupaten/Kota se-Jatim.
Tak itu saja, agenda lainnya adalah pameran Surabaya "Jelewerry Fair" 2018 yang akan diselenggarakan pada 25-28 Oktober 2018 di Hotel Shangri-La Surabaya.
"Terakhir kami mengadakan pelatihan pengembangan desain dan teknik pewarnaan industri batik dan tenun, serta pelatihan peningkatan kualitas produk aksesoris," kata Ardi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018