Malang (Antaranews Jatim) - Sistem Informasi Brigade Perlindungan Tanaman atau Brilian yang digagas Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Jawa Timur, meraih penghargaan inovasi bidang pertanian untuk mengurangi risiko gagal panen karena serangan hama.

Kepala DTPHP Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid di Malang, Selasa mengemukakan Kabupaten Malang harus bersaing dengan 34 daerah yang masuk nominator. "Dan, alhamdulillah Kabupaten Malang yang mengusung Brilian yang dinobatkan sebagai yang terbaik oleh Kementerian Pertanian," katanya.

Si Brilian yang diciptakan M Nasri tersebut, merupakan aplikasi berbasis android. Dengan aplikasi itu, persoalan laporan petani mengenai organisme pengganggu tanaman (OPT) bisa segera ditindaklanjuti. Dan, Si Brilian telah diujicobakan pada tahun lalu. Hasilnya sangat memuaskan.

Menurut dia, berdasarkan laporan petani yang memakai Si Brilian langsung bisa ditanggapi tanpa perlu menunggu lama. Uji coba Si Brilian semakin masif dan akhirnya membuat Kementerian Pertanian melirik serta mendorong untuk ikut dalam ajang inovasi berbasis teknologi dalam dunia pertanian. Presentasi pun dilakukan oleh Nasri dalam Abdi Bhakti Tani 2017.

Penghargaan inovasi bidang pertanian yang dinilai sebagai yang pertama di Indonesia itu diserahkan Kementerian Pertanian kepada Pemerintah Kabupaten Malang melalui DTPHP, Jumat (23/2) di Jakarta.

Beberapa inovasi dari Si Brilian yang mengantarkan Pemkab Malang meraih penghargaan nasional tersebut, di antaranya adalah efektivitas dan efisiennya program tersebut. Selain bisa dipergunakan secara "offline", Si Brilian ini juga mampu memotong proses pelaporan dari petani yang lahannya diganggu OPT, sehingga penanganan di lapangan bisa lebih cepat. "Program ini bisa dilakukan secara mandiri oleh petani," ucapnya.

Sebenarnya ada enam tahapan untuk proses pelaporan adanya OPT, namun dengan adanya Si Brilian bisa dipangkas menjadi satu melalui smartphone. Enam tahapan yang dipangkas ini adalah dari identifikasi, pelaporan, baik luas lahan dan jenis serangan OPT, pelaporan ke dinas, analisis, dan terakhir baru penanganan di lapangan.

Nasri menerangkan penanganan mandiri oleh petani dengan Si Brilian akan mengetahui jenis OPT dan penanganannya saat lahan pertanian diserang. "Jadi, tidak usah menunggu dari petugas dinas. Dengan Si Brilian, petani bisa mengetahui jenis dan penanganan yang bisa dilakukan sendiri oleh petani," ujarnya.

Aplikasi Si Brilian dilengkapi fitur potret area lahan, video, lokasi maps, dan jarak. Aplikasi ini dibuat secara sederhana dalam penggunaannya, sehingga saat dipergunakan secara masif oleh petani, tidak timbul kendala dalam penggunaannya.

Saat petani telah menjadi user, DTPHP Kabupaten Malang akan memberikan user dan password-nya. Mereka tinggal mengecek lokasi lahannya di android. Setelah itu, data akan masuk ke server secara cepat melaporkan kondisi di lapangan.

Selain sangat berguna bagi petani, Si Brilian juga bisa dipergunakan sebagai bahan evaluasi serta untuk mengambil kebijakan bagi pemerintah, baik dalam melihat hasil produksi maupun target serta pelaporan secara cepat.

Rencannya Si Brilian akan direplikasi secara nasional dan menjadi proyek percontohan Kementerian Pertanian. "Aplikasi ini bisa direplikasi oleh siapa saja, bahkan secara internasional," tuturnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018