Jakarta, (Antara) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkokoh sinergi dalam rangka memanfaatkan potensi bersama dari jaringan komunikasi dan pemberitaan percepatan infrastruktur di Tanah Air.
"Kami membutuhkan kerja sama yang sifatnya 'media exposure' sehingga masyarakat luas bisa memahami dan menghindari berita-berita yang kurang pas," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Aryyani setelah melakukan penandatanganan kesepahaman antara Jasa Marga dan LKBN Antara yang digelar di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin.
Menurut Desy, kerja sama ini diharapkan juga dapat lebih luas ke depannya sehingga berbagai aspek terkait seperti pembangunan beragam ruas jalan tol dan "rest area" atau tempat istirahat bisa tercakup.
Dirut Jasa Marga memaparkan, tidak semua ruas tol di Indonesia dimiliki Jasa Marga, tetapi "market share" atau pangsa pasar untuk panjang jalan tol di nusantara adalah sekitar 62 persen, sedangkan dari sisi transaksinya pangsa pasarnya adalah sekitar 88 persen.
"Kami sedang gencar-gencarnya meningkatkan ruas tol yang sedang beroperasi," katanya dan menambahkan, pada 2017 panjang jalan tol sebesar 1.620 kilometer dan yang beroperasi adalah 593 kilometer, serta diharapkan pada 2019 jumlah itu bisa ganda.
Desy juga mengemukakan bahwa banyak hal yang dihadapi tidak hanya saat pembangunan tetapi juga pengoperasian sehingga sangat tepat dilakukan kerja sama dengan Antara, khususnya karena saat ini dinilai masih banyak hal yang perlu diluruskan.
Sementara itu, Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memaparkan, bagian Antara adalah membantu menyinergikan strategi komunikasi dari berbagai BUMN dan Jasa Marga adalah salah satu faktor kunci dalam percepatan infrastruktur nasional.
Dirut Antara mengingatkan bahwa percepatan pembangunan infrastuktur bila telah direalisasikan maka akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. "Saya yakin kerja sama ini akan membantu kinerja dan sinergi di era percepatan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Meidyatama juga mengigatkan kekuatan kantor berita Antara bukan hanya di pemberitaannya, tetapi juga di jaringannya yang besar serta terdistribusi sangat luas.
Sebagaimana diketahuhi, Antara memiliki kantor di setiap provinsi serta memilii koresponden di sektiar separuh dari seluruh kabupaten yang ada di Tanah Air.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan laba bersih perseroan pada 2017 tercatat sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh sebesar 16,5 persen dari 2016, seiring mulai beroperasinya ruas-ruas tol baru pada tahun itu.
"Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif," kata Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk M. Agus Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/2).
Agus menjelaskan, di tengah masa ekspansi ini, perseroan juga dapat menjaga pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang pada 2017 mencapai nilai Rp5,5 triliun atau tumbuh 4,8 persen, sedangkan untuk marginnya sebesar 61,4 persen atau tumbuh 2,2 persen dari 2016.
"Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat dari tahun 2016, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp8,3 triliun atau naik 4,5 persen dari 2016 dan pendapatan usaha lain Rp640,4 miliar," papar Agus.
Kemudian, kata Agus, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp56 triliun atau meningkat sebesar 61,2 persen dari 2016, sehingga total aset perseroan pada 2017 Rp79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48 persen dari 2016.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami membutuhkan kerja sama yang sifatnya 'media exposure' sehingga masyarakat luas bisa memahami dan menghindari berita-berita yang kurang pas," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Aryyani setelah melakukan penandatanganan kesepahaman antara Jasa Marga dan LKBN Antara yang digelar di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin.
Menurut Desy, kerja sama ini diharapkan juga dapat lebih luas ke depannya sehingga berbagai aspek terkait seperti pembangunan beragam ruas jalan tol dan "rest area" atau tempat istirahat bisa tercakup.
Dirut Jasa Marga memaparkan, tidak semua ruas tol di Indonesia dimiliki Jasa Marga, tetapi "market share" atau pangsa pasar untuk panjang jalan tol di nusantara adalah sekitar 62 persen, sedangkan dari sisi transaksinya pangsa pasarnya adalah sekitar 88 persen.
"Kami sedang gencar-gencarnya meningkatkan ruas tol yang sedang beroperasi," katanya dan menambahkan, pada 2017 panjang jalan tol sebesar 1.620 kilometer dan yang beroperasi adalah 593 kilometer, serta diharapkan pada 2019 jumlah itu bisa ganda.
Desy juga mengemukakan bahwa banyak hal yang dihadapi tidak hanya saat pembangunan tetapi juga pengoperasian sehingga sangat tepat dilakukan kerja sama dengan Antara, khususnya karena saat ini dinilai masih banyak hal yang perlu diluruskan.
Sementara itu, Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memaparkan, bagian Antara adalah membantu menyinergikan strategi komunikasi dari berbagai BUMN dan Jasa Marga adalah salah satu faktor kunci dalam percepatan infrastruktur nasional.
Dirut Antara mengingatkan bahwa percepatan pembangunan infrastuktur bila telah direalisasikan maka akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. "Saya yakin kerja sama ini akan membantu kinerja dan sinergi di era percepatan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Meidyatama juga mengigatkan kekuatan kantor berita Antara bukan hanya di pemberitaannya, tetapi juga di jaringannya yang besar serta terdistribusi sangat luas.
Sebagaimana diketahuhi, Antara memiliki kantor di setiap provinsi serta memilii koresponden di sektiar separuh dari seluruh kabupaten yang ada di Tanah Air.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan laba bersih perseroan pada 2017 tercatat sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh sebesar 16,5 persen dari 2016, seiring mulai beroperasinya ruas-ruas tol baru pada tahun itu.
"Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif," kata Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk M. Agus Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/2).
Agus menjelaskan, di tengah masa ekspansi ini, perseroan juga dapat menjaga pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang pada 2017 mencapai nilai Rp5,5 triliun atau tumbuh 4,8 persen, sedangkan untuk marginnya sebesar 61,4 persen atau tumbuh 2,2 persen dari 2016.
"Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat dari tahun 2016, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp8,3 triliun atau naik 4,5 persen dari 2016 dan pendapatan usaha lain Rp640,4 miliar," papar Agus.
Kemudian, kata Agus, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp56 triliun atau meningkat sebesar 61,2 persen dari 2016, sehingga total aset perseroan pada 2017 Rp79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48 persen dari 2016.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018