Jember (Antaranews Jatim) - Warga di Dusun Mojan, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur menggunakan jembatan darurat akibat longsor susulan yang memutus akses satu-satunya jalan di lingkungan setempat untuk mengambil air bersih dan menuju ke dusun lain.

"Saat terjadi longsor pertama, warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membangun jembatan penghubung sementara untuk akses jalan warga mengambil air dan menuju ke desa lain," kata M. Arik, Ketua RT 01/RW 02 Dusun Mojan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Senin.

Saat itu, lanjut dia, sudah dibangunkan jembatan darurat dari batang pohon bambu karena warga yang akan mengambil air bersih dan keluar dusun harus melewati jembatan tersebut, akibat jalan menuju sumber mata air diterjang longsor.

"Kemudian kini terjadi longsor susulan yang memutus jembatan darurat tersebut, bahkan sebelumnya juga terjadi longsor-longsor kecil dan sampai empat kali diperbaiki jembatan itu karena merupakan akses satu-satunya warga untuk ambil air bersih dan ke dusun lain. Kalau tidak diperbaiki, maka warga harus memutar jauh untuk mengambil air dan ke dusun lain," tuturnya.

Ia mengatakan longsor susulan tersebut menyebabkan bendungan kecil yang terbentuk dari longsoran dan menutup aliran Sungai Mojan, padahal sungai tersebut merupakan anak Kali Jompo yang memiliki debit air besar.

"Saat hujan turun, kami sering begadang karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan lagi yang dapat mengancam permukiman warga yang berada di kawasan tersebut. Kami berharap ada perhatian dari Pemkab Jember untuk memberikan solusi atas persoalan itu," ujarnya.

Jembatan darurat yang menggunakan bambu tersebut merupakan akses satu-satunya bagi warga RT 1 dan RT 2 di Dusun Mojan yang dihuni sekitar 40 lebih kepala keluarga untuk mencari kebutuhan air bersih dan ke dusun lain.

Sementara Kepala BPBD Jember Widi Prasetyo mengatakan pihaknya sudah melakukan survei di lokasi longsor susulan di lingkungan Mojan tersebut untuk memantau perkembangan aktivitas warga.

"Kami utamakan penyelamatan warga dulu dan kebutuhan sehari-hari mereka, sehingga jangan sampai hal tersebut terganggu akibat longsor susulan yang memutus akses jalan satu-satunya warga di Dusun Mojan," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, BPBD Jember berkoordinasi dengan RT dan RW untuk menentukan titik aman, apabila terjadi hujan deras dan tanah longsor, sehingga warga harus menyelamatkan diri ke titik yang aman.

"Kami juga akan mencarikan solusi jalur alternatif karena jembatan darurat itu merupakan satu-satunya akses warga di RT 1 dan RT 2 di Dusun Mojan, sehingga pihak BPBD Jember akan melakukan survei ulang untuk lokasi aman yang dapat dijadikan jalur alternatif warga," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018