Jember (Antaranews Jatim) - Jumlah peserta keluarga berencana (KB) baru di Kabupaten Jember pada tahun 2017 terbanyak se-Jawa Timur, sehingga Pemerintah Kabupaten Jember menerima penghargaan atas prestasi tersebut yang dijadwalkan pemberian penghargaan itu pada akhir Februari 2018.

"Kami mengucapkan syukur atas pencapaian itu yang tidak mudah dilakukan dan ini bukti kami tetap bekerja melayani masyarakat," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemkab Jember Ita Puri Andayani di Jember, Jumat.

Menurutnya capaian keberhasilan itu diraih dengan segala potensi dan dibuktikan dengan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun ke depan masih ada tantangan yang lebih berat.

"Untuk menghadapi tantangan itu, kami butuh dukungan dari semua organisasi perangkat daerah dan instansi lintas sektoral di Jember untuk meningkatkan jumlah peserta KB baru tersebut," tuturnya.

Sementara Kepala Bidang Institusi Peran Serta Masyarakat Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi DP3AKB Jember Suprihandoko mengatakan penghargaan dari Pemprov Jatim itu benar-benar perwujudan sinergisitas antar-OPD dan lintas sektoral.

"Setiap tahun kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, RS Bina Sehat Jember, Kodim 0824 Jember, PKK, dan didukung penyuluh di 31 kecamatan yang bekerja melayani masyarakat yakni berupaya melakukan pendewasaan usia perkawinan yang bekerja sama dengan sekolah-sekolah dengan membentuk Pusat Informasi dan Konseling demi menyiapkan generasi emas mendatang," katanya.

Menurutnya pengaturan kelahiran dengan penggunaan alat, obat, dan metode kontrasepsi yakni ada tujuh macam metode yakni kondom, pil, suntik, susuk, IUD, MOP, MOW, sehingga angka partisipasi masyarakat untuk mengikuti program keluarga berencana luar biasa.

"Pasangan usia subur di Kabupaten Jember mencapai 491.043 orang. Capaian partisipasi kepesertaan KB hingga memperoleh penghargaan mencapai 75.141 orang yang menggunakan alat, obat, dan metode kontrasepsi, sehingga tahun ini mereka tidak hamil," ujarnya.

Penggunaan alat kontrasepsi yang mendapatkan penghargaan yakni IUD sebanyak 2.046 peserta, MOW sebanyak 867 peserta, MOP sebanyak 77 peserta, kondom sebanyak 1.985, implan/susuk 5.678 peserta, suntik 35.944 peserta, dan pil 28.544 peserta.

"Partisipasi dan peran serta masyarakat di seluruh Kabupaten Jember dalam rangka penggunaan alat, obat, dan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang menyebabkan Jember mendapatkan penghargaan karena jumlah peserta KB baru terbanyak di Jatim," katanya.

Angka pengendalian kelahiran, lanjut dia, sebesar 96,24 persen dan itu diperoleh dari 491.043 pasangan usia subur di tahun 2017 dan sebanyak 472.571 pasangan di antaranya berhasil dimotivasi untuk tidak hamil.

Sementara pasangan yang benar-benar menginginkan kehamilan cukup kecil yakni 3,76 persen atau sebanyak 18.472 orang.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018