Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pendataan korban dan pemberian penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Jombang.

"Berdasarkan data yang ada, selanjutnya Pemprov bersama Pemkab setempat melakukan penanganan darurat," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampirwanto kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, meluapnya Sungai Welang karena hujan deras di daerah hulu mengakibatkan banjir di Pasuruan dan jalan pantura Surabaya-Banyuwangi di Kecamatan Kraton lumpuh total sehingga harus ditutup sementara.

Tak hanya itu, kata dia, beberapa desa juga ikut tergenang, antara lain Desa Tambakan, Desa Kalianyar di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil dengan ketinggian air rata-rata 40-120 centimeter.

Kemudian, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati dengan ketinggian air 40-80 centimeter, Desa Sukorejo Kecamatan Pohjentrek dan Desa Sidogiri, Desa Tambak Rejo Kecamatan Kraton dengan ketinggian air rata-rata 40-100 centimeter.

Sementara itu gerak cepat juga dilakukan Pemprov untuk menangani banjir di Kabupaten Jombang, di antaranya berkoordinasi dengan BPBD setempat dengan cara sama.

Banjir di Kabupaten Jombang, kata dia, diakibatkan hujan deras di wilayah Kediri sehingga membuat debit air di Sungai Gunting mengalami peningkatan dan meluap serta menggenangi beberapa desa di lima kecamatan.

Beberapa titik yang tergenang banjir antara lain di Dusun Getakan dan Dusun Pandean di Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Desa Selorejo, Desa Kedawong, Desa Kayen, dan Desa Catak Gayam di Kecamatan Mojowarno.

Selain itu, di Desa Mojounggul di Kecamatan Bareng, Desa Kademangan dan Desa betek di Kecamatan Mojoagung, dan Desa Curahmalang dan Desa Talun Kidul di Kecamatan Sumobito.

"Akibat banjir tersebut terdapat 29 pengungsi di Balai Desa Kademangan, yaitu lima laki-laki dewasa, 14 perempuan dewasa, delapan balita, dua bayi, dan seorang lainnya sakit," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018