Jember (Antaranews Jatim) - Sebanyak 167 warga dari 55 kepala keluarga di lereng Pegunungan Argopuro yang berada di Desa Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur selalu siap siaga mengungsi ketika hujan deras mengguyur kawasan setempat karena rumahnya rawan diterjang bencana tanah longsor.

"Ada retakan yang cukup besar di bagian bukit yang lebarnya sekitar 1 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter dan panjangnya sekitar 50 meter, bahkan sebagian tanah itu juga ambles dengan kedalaman sekitar 80 cm, sehingga jika hujan deras maka sangat rawan longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Kamis.

Untuk itu, lanjut dia, warga di RT 3 RW 2 Dusun Calok Desa/Kecamatan Arjasa terpaksa diungsikan ke ruang kelas PAUD Manggis 1 saat hujan deras mengguyur lereng Pegunungan Argopuro dan lokasi pengungsian berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah warga yang rawan longsor.

"Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan mitigasi bencana dengan melakukan penutupan retakan tanah dengan menggunakan tanah yang dipadatkan dan ditutup dengan terpal plastik, kemudian memberikan sosialisasi kepada warga untuk selalu siaga dan tanggap bencana alam," tuturnya.

Ia mengatakan BPBD Jember beberapa kali memantau retakan yang berada di Dusun Calok tersebut dan memberikan bantuan kepada warga berupa terpal, matras, selimut, makanan tambahan gizi, lauk pauk hingga berbagai peralatan masak.

Sementara salah seorang warga Dusun Calok Utami mengatakan warga biasanya mengungsi saat turun hujan deras pada sore hari karena khawatir tertimbun longsor akibat retakan yang cukup besar di lereng Pegunungan Argopuro.

"Kami takut tertimpa longsor, sehingga sore hari biasanya warga berbondong-bondong menuju lokasi pengungsian baik dengan kendaraan maupun jalan kaki, namun yang diutamakan adalah orang tua, perempuan, dan anak-anak yang diangkut kendaraan," tuturnya.

Kepala Dusun Calok Usman mengatakan warganya diberikan penyuluhan tentang potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga diharapkan masyarakat yang berada di sekitar retakan itu tanggap dan siaga bencana ketika hujan deras mengguyur kawasan setempat.

"Kami sudah melakukan pemetaan terhadap rumah warga yang memiliki potensi rawan longsor cukup besar yakni sebanyak 34 kepala keluarga berada di tepi tebing yang mengalami retakan dan jarak tebing dengan rumah warga terdekat sekitar 15 meter," katanya.

Dari 167 warga yang harus siap siaga mengungsi saat hujan deras mengguyur Desa/Kecamatan Arjasa diantara nya terdapat 19 balita, tujuh warga lanjut usia dan dua orang ibu yang hamil harus mendapat prioritas untuk segera dievakuasi.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah


Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018