Bondowoso (Antaranews Jatim) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Jawa Timur, menargetkan serapan gabah di wilayah kerjanya pada tahun ini sebanyak 27.900 ton setara beras.

"Memang jumlah target serapan gabah petani pada tahun ini tidak sama seperti tahun sebelumnya, karena memang menyesuaikan, mengingat harga gabah petani cukup tinggi atau di atas harga pembelian pemerintah atau HPP," kata Wakil Kepala Sub-Divre Bulog Bondowoso membawahi Situbondo, Prasetyo di Bondowoso, Kamis.

Ia menyebutkan, harga gabah kering di tingkat petani cukup tinggi atau kisarannya Rp4.800 hingga Rp4.900 per kilogram, sedangkan harga pembelian pemerintah jauh Rp3.700 per kilogram atau lebih tinggi sekitar Rp1.100 dari HPP.

Untuk mencapai target serapan gabah/ beras tahun ini sebanyak 27.900 ton, katanya, selain memeiliki satuan kerja (Satker) membeli gabah petani juga tetap bekerja sama dengan mitra-mitra Bulog.

"Saat ini mitra Bulog sudah bertambah, yaitu kerja sama dengan koperasi Kodim di Situbondo dan Bondowoso. Dan dalam kerja sama tersebut koperasi Kodim akan menjual gabah ke Bulog yang sudah dibeli dari petani," katanya.

Prasetyo menambahkan, panen raya tahun ini diperkirakan akan dimulai awal bulan Maret dan saat panen raya diperkirakan harga gabah di tingkat petani akan kembali normal atau akan mengalami penurunan harga.

"Kalau berbicara masuknya beras impor tidak terlalu berpengaruh signifikan, karena di Jawa Timur beras impor hanya transit. Dan beras impor tersebut tidak di distribusikan di Jatim, melainkan ke wilayah timur," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018